Guru

Hadi Purnomo: Keterpaksaan Yang Sangat Tepat

Dikenal sebagai guru yang kerap aktif mengajar matematika di SMA Khadijah ini, memiliki perjalanan menjadi guru yang cukup sering kita dengar, “Disuruh orang tua.” menjadi awal perjalanan karir beliau. Dalam wawancara via WhatsApp beliau menyampaikan bahwa, “Saya hanya menjalankan apa yang saya jalankan dengan sungguh-sungguh.” beliau benar-benar bersungguh-sungguh dalam usahanya.

Usaha yang tidak mengkhianati hasil itu benar adanya, beliau menjadi guru di SMA Khadijah setelah mengikuti jejak sang kakak dalam dunia matematika. Mengagetkannya guru yang berkuliah di UNESA ini, kini menjabat sebagai Waka Kesiswaan di SMA Khadijah Surabaya, tentu ini adalah hal yang sangat berlawanan dengan niat awalnya yang hanya ingin mengikuti arus kehidupan.

Namun dibalik kisah inspiratif beliau, ada lika-liku kehidupan yang benar-benar unik. Ternyata, beliau pernah menjadi pekerja disalah satu perusahaan namun posisi itu tidak bertahan lama karena beliau memilih resign dengan alasan memiliki masalah dengan teman sekantornya. Sebagai pihak yang objektif disini bisa kita pahami bahwa kenyamanan dalam pekerjaan sangat diutamakan oleh beliau.

Beliau juga mengaku pernah beberapa kali ikut serta sang kakak untuk mengajar les privat dan mengisi di lembaga belajar bersama sang kakak.

2006 menjadi saksi bisu betapa berharganya keputusan beliau untuk kemudian terjun didunia ajar mengajar.

Beliau percaya bahwa siswa-siswi akan merasa nyaman ketika merasa perlu dan harus belajar, maka jenis pembelajaran seperti apapun akan dilakukan oleh beliau. Pun beliau mengatakan bahwa tidak ada strategi khusus dalam caranya mengajar hanya mengikuti kurikulum yang berlaku dan menikmati masa-masa yang membahagiakan.

Fakta yang sangat menarik dan akan menjadi penutup profile inspiratif ini adalah beliau belajar matematika di unesa tahun 2002-2006 dan menyandang gelar sarjana disana dan dengan beasiswa dinas propinsi jatim beliau melanjutkan S2 nya di kampus yg sama. Selama menjalani studi S2 nya ia berkesempatan untuk melakukan short course di Australia dan melihat bagaimana pengajaran matematika di sana.

Ada quote yang beliau katakan dalam akhir wawancara, “Mengutip dari Kyai Maemun Zubair “Jadi guru tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar pada Allah. Didoakan saja terus menerus agar muridnya mendapat hidayah.” (cad)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *