Buku

Lost World: Kill or Be Killed

Lost World merupakan cerita dari “aplikasi oren” yang bergenre science fiction dan sedikit bumbu komedi, dengan pengarang, Rania Thahirah. Diterbitkan pada tahun 2017 oleh penerbit Aria Media Mandiri dengan tebal buku 444 halaman.

Tahun 3027, zaman setelah perang nuklir yang hampir menghancurkan bumi. Perang Dunia III yang terjadi selama bertahun-tahun telah membawa dampak begitu besar pada dunia. Hingga dua kubu organisasi tercipta: Zystrome, organisasi buatan seorang tentara berkebangsaan Amerika-Latin. Organisasi yang memiliki niat mulia untuk menegakkan keadilan, ketentraman, dan kedamaian.

Lain halnya dengan organisasi dengan ideologi berbeda yang begitu tiran, yaitu Cloakship. Organisasi tersebut memiliki tujuan untuk menguasai dunia dan menjadi pemicu perang dan kekacauan dimana-mana.

Berawal dari seorang remaja berusia lima belas tahun, Nilou Rebel Kozior. Lou tidak sengaja masuk di sebuah kapal milik Zystrome. Lalu ia bertemu dengan beberapa tentara Zystrome yang tidak percaya dengan alasan konyolnya yang masuk kapal lalu ke markas milik Zystrome secara tidak sengaja.

Berhari-hari ia harus terjebak di markas Zystrome, alasanya? Karena ia belum bisa dilepaskan begitu saja. Karena dari pihak Zystrome mencurigai Lou sebagai penyusup.

Hingga pada suatu hari, ia bertemu dengan ayahnya yang merupakan pemimpin, Jenderal Besar Zystrome. Lalu kakak kandungnya dengan cara yang tidak terduga. Ternyata, kakaknya ialah Jared Borden. Salah satu tentara yang selama ini selalu bersamanya dan menemaninya di markas milik Zystrome.

Dan sampai pada puncak konflik cerita, mereka mendapat misi untuk masuk ke dalam markas Cloakship. Kalau kata Jared, “Ya, misi bunuh diri.” (pada halaman buku 396). Karena organisasi Cloakship tanpa segan bisa membunuh secara ganas pada siapapun yang menentang organisasi tersebut.

Di bagian awal cerita, mungkin terasa sangat lambat. Dan tidak ada perasaan seru dari konflik cerita. Namun terbantu dengan kekocakan dari beberapa karakter yang diciptakan penulis, sehingga pembaca tetap tidak bosan dengan alur cerita. Memasuki pertengahan cerita, WOW BANGET. Banyak kejutan konflik yang bermunculan, sehingga tidak bisa berhenti untuk membaca. Misteri-misteri yang terungkap juga berhasil membuat saya ternganga.

Banyak juga pesan-pesan yang ingin disampaikan penulis. Seperti tentang kekeluargaan, diskriminasii, dan kedamaian di dunia yang harus diciptakan namun tidak dengan dipaksakan.

“Mengapa manusia hanya tahu ‘Istirahat Dalam Damai’, bukan ‘Hidup Dalam Kedamaian’?” (Lou berucap kepada ayahnya, pada halaman buku 283)

(Najma Anindya)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *