Kisah

Persami

Oleh: Aisyah Freya Ramadhany

Ada hal memalukan yang tidak bisa aku lupakan sampai kapanpun beserta alur ceritanya. Pada waktu itu aku masih kelas 5 SD, dan bersekolah di Krian Sidoarjo. Hari Kamis, setelah pulang sekolah tiba-tiba rumah dalam keadaan kosong. Tetangga ku yang bernama tante Amel mengatakan bahwa mama dan papa pergi ke rumah nenek di Surabaya, dan aku menelpon mama supaya tidak pulang terlarut malam karena aku sangat takut.

Aku sangat lelah dan aku tertidur siang dengan lelap hingga aku terbangun sudah pukul lima, hawa yang aku rasakan itu seperti pagi. Tentu saja aku kaget bahwa mama dan papa tidak pulang-pulang hingga ke esokan harinya.

Aku mencoba menelpon papa dengan menangis.

“Pa, kenapa lama sekali, aku takut di rumah sendiri apalagi sampai satu malam”. Papa menyuruh mama bergegas untuk naik taksi menuju Krian karena papa masih ada urusan.

Aku berpikir bahwa jika menunggu mama, aku akan telat pergi ke sekolah. Lalu, aku menyelesaikan persiapanku seperti mandi dan memakai seragam pramuka untuk hari Jumat hingga memakai sepatu dan membuka pagar.

Lalu tante Amel dan tetangga ku yang lain bertanya kepadaku, “Freya mau persami kah kok pakai baju pramuka sore-sore gini?” .

Lalu aku menjawab.

“Loh ini kan hari Jumat, Tante. Tentu saja aku memakai pramuka mau berangkat sekolah karena sudah pagi”.

Seketika itu, aku ditertawakan oleh semua tetanggaku yang sedang duduk-duduk di depan rumah. Dan ternyata aku mengigau. Aku sangat malu sekali karena disitu cukup banyak tetangga. Rasanya ingin sekali menghilang di muka bumi📈.

Senin pagi yang menyenangkan | Sidoarjo, 30 Agustus 2021 

Sumber gambar: https://i1.sndcdn.com/artworks-000130662452-73whlk-t500x500.jpg

320 total views, 2 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *