Puisi

Puisi – Puisi Najah H.S

Merdeka Yang Tak Nyata

Hampir delapan dekade
Kita berdiri di dua kaki sendiri
Menghadapi badai hujan
Kemarau Panjang yang mengikis hati

Merdeka kita bukan cuma di tangan
Tapi juga di hati dan pikiran
Namun seringnya kita lupa
Sampai merdeka pun hilang harga

Kita percaya kita merdeka
Padahal setiap hari dijajah benda
Tapi kita tak keberatan
Malah suka rela kita berikan

Kita bilang kita merdeka
Tapi diri hilang sekilap mata
Di ambil paksa media social
Dan nafsu semakin tebal

Kita pikir kita merdeka
Padahal perang masih ada
Dalam diri masing masing
Yang terus membuat kita terasing

Sekarang saatnya, sekarang waktunya
Kita harus benar benar merdeka
Bukan hanya raga, tapi juga jiwa

Najah haidarullah subhan –
“Menyesap harapan menjelang petang”

Di belakang warkop tirta86 Trosobo, Sidoarjo , 18 Agustus 2021

—————————————————————————–

Kamu

Aku melihat harapan
Merekah, mengembang dalam sungging senyummu
Dalam suara yang berhembus di dada
Setiap kali kau bercerita

Aku seperti hamparan rumput
Yang perlahan berbunga karena rintik tawamu
Menghijau tersentuh ujung-ujung jarimu
Yang menari bersama angin musim hujan

Adakah kita? Aku semakin dalam bertanya
Adakah kita di penghujung jalan setapak ini?
Ataukah aku cuma berjalan sendiri
Sementara kau sesungguhnya hanya mimpi

Tapi untuk masa yang sekarang ada
Aku hanya ingin menyimpan semua tentangmu
Dalam kotak maha luas dalam hati
Yang mungkin suatu hari hanya akan jadi memori

~Najah Haidarullah Subhan

“Ternyata ada yang lebih asik, itulah yang membuat topik pembicaraan ku tak lagi menarik”
|Kngn

Sidoarjo 28/01/2022

Pejuang SBM yang membenci film horor

Image; https://pin.it/1TW9jTT

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *