Puisi

Puisi-Puisi: Asmaraloka

Source: bumninc.com

Secangkir Kopi

Oleh: Lukman Hakim

Pagi ini ku tatap awan yang mulai berliclana.
Terlihat matahari dengan malu-malu ingin menyapa.
Antara kopi dan gula yang berkolaborasi memang tidak ada
tandingannya.
Yang sedari tadi sudah kurasakan nikmatnya.
Untuk sekian lamanya kopi itu masih satu saja porsinya.
Anganku melayang di bawa awan vang berkelana.
Dengan sedikit halu ku berbicara.
Kalau esok dan lusa engkau dan aku akan menikmati kopi itu
bersama-sama

Medan, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selembar Kain Tak Berkantong

Oleh: Hery Azhari.

Arah jalan tak selalu sama
Arah yang sama tak selalu bersama
Hanya satu yang pastinya sama
Pertemuan nanti di akhir cerita

Cerita apa yang diperankan
Sandiwara kah atau kenyataan
Kemudahan ataukah tekanan
Pada diri sendiri nanti diceritakan

Saatnya kata tak bisa bersuara
Saatnya kata diperankan raga
Dan semua akhirnya sama
Pertemuan terakhir kembali kepada-Nya

Cerita dunia hanya kenangan
Cerita dunia hanya perhitungan
Pertemuan terakhir berkali diingatkan
Akhirnya catatan apa di hari kemudian

Bila dunia hanya sementara
Pertemuan yang hanya sesaat saja
Lalu mengapa segalanya hanya dunia
Lalu mengapa pertemuan bagai tiada

Bila dunia akhirnya ditinggalkan
Ditinggalkan ketika datang kematian
Apakah ada sesudahnya kehidupan
Apakah kematian awal sejati kehidupan

Pertemuan di kehidupan kemudian
Jadi ingatan sepanjang perjalanan
Silahkan peran dunia dipanggungkan
Ingatlah semua nanti akan ditanyakan

Pertemuan dunia sejatinya fana
Pertemuan kemudian selamanya
Mengapa fana seperti jadi utama
Padahal nantinya bagai tak pernah ada

Bekasi, bekerja sebagai staf operasional blue bird taxi.

Rindu Keliru

Oleh: Azka Fakkar

Gerimis kali ini mengundang rindu

Merayu-rayu menjelma sendu

Memapah hanyut ke masa lalu

Hingga aku merasakan kembali resahnya pilu

Resah membelenggu qalbu

Tak pelak angan menjadi tabu

Mulut bisu, otak buntu

Terpa aku mati kutu

Didekap bayangmu yang enggan berlalu

Aku dilema dengan rasaku

Resah dengan hatiku yang masih menginginkanmu

Namun tak kunjung memungut titik temu

Mungkin benar rinduku keliru

– Penulis merupakan salah satu siswa SMA 1 Taman

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *