Turcham.com – Hari Rabu (20/01) merupakan hari kedua diadakannya Edufair. Yang mengisi acara tersebut adalah beberapa perwakilan dari universitas yang telah diundang. Ruang zoomnya pun dibagi menjadi dua. Universitas Di ruang satu adalah TIU (Tokyo International University), Universitas Indonesia, UNISMA, dan POLTEKKES Sedangkan di ruang dua adalah Exzellenz, UGM, STIE PERBANAS, dan POLTEKBANG.
Di ruang zoom satu, pemaparan pertama disampaikan oleh Ircham Novinato perwakilan dari Tokyo International University. Beliau menyampaikan bagaimana kehidupan di Jepang. Dari keamanannya sampai kemudahan bila ingin bekerja setelah tamat kuliah.
Di Universitas tersebut, menawarkan banyak beasiswa. Dan tentu, yang menjadi syarat utamanya adalah prestasi akademik. Beasiswa ini hanya untuk mahasiswa internasional yang mengikuti program E-Track dan tetap berlaku selama empat tahun, yaitu selama mahasiswa bisa mempertahankan prestasi akademiknya.
Lalu dilanjut presentasi dari Universitas Indonesia, yang disampaikan oleh Rachel Priskilla dan beberapa rekannya.
Rachel Priskilla menyampaikan banyak hal tentang universitasnya, lokasi kampus, fakultas yang ada di UI, menjelaskan UKM dan aktivitas mahasiswa yang ada di sana, dan beberapa macam biaya untuk berkuliah di sana.
Jalur penerimaan UI adalah SNMPTN, SBMPTN, SIMAK, PPKB/Talent Scouting. Ia menyampaikan bahwa “SIMAK UI 2021 mempertimbang nilai UTBK dan raport, sedangkan PPKB diperuntukkan sekolah yang bekerja sama dengan UI.”
Ia juga menyampaikan beberapa program studi tambahan 2021, S1 pararel tahun 2021 ada tambahan 3 prodi yaitu, Teknik Perkapalan, Arsitektur Interior, Teknik Komputer.
Sedangkan untuk D4 adalah Fisioterapi, Terapi Okupasi, Manajemen Rekod dan Arsip, Bisnis Kreatif, Produksi Media, Manajemen Bisnis Pariwisata.
Setelah selesai, presentasi selanjutnya adalah perwakilan dari Unisversitas Islam Malang. UNISMA merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di kota Malang, Jawa Timur.
Jalur penerimaan UNISMA hanya ada 2, yaitu jalur reguler dan jalur pesantren. “Bedanya hanya 1, masalah DPP. Kalau DPP jalur pesantren itu daftar digelombang apa saja, itu DPP nya dianggap gelombang satu. Tapi disitu persyaratannya adalah lulusan dari sekolah yang dinaungan pesantren minimal 3 tahun,” kata beliau.
“Kalau jalur reguler, sama semua. Jadi sesuai mekanisme yang ada diketentuannya itu. Saat ini persyaratannya karena belum lulus, sehingga cukup mengirimkan rapot semester lima saja. Dan surat keterangan dari kepala sekolah.” Lanjut beliau.
Pemaparan terakhir di ruang dua adalah dari POLTEKKES, perwakilan dari Universitas tersebut ialah Miadi. Beliau menjelaskan bahwa jalur pendaftaran ada tiga, PMDP kuota 50% dari total maba, SIMAMA kuota 30% dari total maba, dan MANDIRI (CBT) kuota 20% dari total maba.
POLTEKKES juga mempunyai beasiswa, yaitu Beasiswa Prestasi, Beasiswa Galkin Polkesbaya, Beasiswa Gakin Pemkot Surabaya.
Sedangkan di ruang satu, pemasaran pertama adalah Exzellenz. Lalu dilanjut Universitas Gadjah Mada. Agung Budiyanto dan Ahmad Sulaiman merupakan perwakilan dari universitas tersebut, mereka menjelaskan tentang program studi yang ada di UGM, menjelaskan tentang masuk UGM, dan beberapa pertimbangan untuk bisa masuk jalur SNMPTN.
Dilanjut pemaparan kedua oleh Rafika, perwakilan dari STIE PERBANAS. Ia menjelaskan prodi terkait ekonomi dan bisnis, program beasiswa bisa menjadi cara lain untuk masuk.
Pemaparan terakhir adalah POLTEKBANG, pembicaranya ialah Anita. Ia menjelaskan prodi yang ada, yaitu Teknik Mesin, Lalu Lintas Udara, Komunikasi Penerbangan, Manajemen Transportasi Udara, Teknik Bangunan dan Landasan Udara. (nin/lin)