Source: Google
Asdos, buku karya Hana Elzahra yang diambil dari sebuah platform baca digital yaitu wattpad. Asdos merupakan karya pertamanya yang diterbitkan tahun ini, 2021 oleh penerbit Sinibaca Media. Dalam digitalnya Asdos masih memiliki sequel yang menceritakan kelanjutan dari masing masing tokoh. Yaitu Drive Save dan Me After You. Dalam kesempatan ini, saya akan mereview Asdos secara keseluruhan dan sedikit cerita dari buku lainnya karya Hana.
Menurut cerita Hana sendiri, inspirasi menulisnya memang dari pengalamannya sendiri semasa kuliah. Seperti judulnya, cerita ini berlatar di dunia perkuliahan. Bermula dari seorang mahasiswa baru atau bisa kita sebut maba, Heya yang berekspetasi tinggi akan manisnya dunia perkuliahan. Menurutnya, berdamai dengan satu mata pelajaran kuliah yaitu tidak lain adalah kimia merupakan hal tersulit sepanjang hidupnya. Berawal dari semester satu yang dihadapkan dengan jadwal praktikum kimia setiap dua kali seminggu. Iya, selama itu juga Heya selalu mengeluh. Belum lagi tugas kuliah yang menumpuk. Tantangan terberat heya selama kuliah adalah asisten praktikum galak, Mark yang memegang 80% praktikum kimia kelasnya. Tidak seperti teman lainnya yang menganggap Mark adalah asisten tampan meskipun sedikit galak. Bagi Heya, Mark merupakan asisten praktikum paling galak dan pelit nilai.
Namun, kesalnya Heya terhadap Mark sedikit tertimbun oleh kebaikan kakak tingkatnya, Kadin yang siap membantunya ketika Heya kesulitan dengan materi tersebut. Semakin lama mereka dekat, semakin banyak alasan Kadin untuk menyukai Heya. Melihat adik tingkat yang dibimbingnya dekat dengan orang lain, membuat Mark merasa sedikit cemburu. Mark masih denial dan tetap memperlakukan Heya seperti biasa, memberikan nilai rendah dan mengkritik usahanya. Semakin lama berinteraksi dengan Heya, Mark selalu memberikan perhatian kecil kepadanya. Seperti memberikan tumpangan untuk pulang, mengantar Heya pulang menggunakan kereta, memberi payung untuk menghalau hujan agar tidak membasahi Heya.
Hingga pada akhirnya Mark mulai memantapkan diri untuk mendekati Heya. Hal itu diketahui Kadin dan membuatnya berhenti menyukai Heya. Mark merupakan orang cerdas, sangat cerdas bahkan. Di akhir bimbingannya pada kelas Heya, bersamaan dengan rasa suka Heya kepada Mark, Mark meninggalkannya untuk melanjutkan study dengan beasiswa yang didapatnya. Selama berkuliah di Turki, Mark yang memang beragama Kristen banyak belajar tentang budaya Islam disana. Memantapkan untuk berpindah agama dan melanjutkan hubungan serius dengan Heya. Sekembalinya Mark ke Indonesia, hal pertama yang dilakukan adalah melamar Heya langsung dengan membawa kedua orang tuanya.
Sangat disayangkan, menurut saya judul buku dengan isi cerita sedikit berbeda. Dengan judul Asdos, seharusnya cerita ini menceritakan seorang asisten dosen di dunia kuliah. Namun, cerita ini malah menggambarkan seorang asisten praktikum atau biasa disebut asprak. Ada beberapa tokoh juga yang kemunculannya begitu singkat, padahal sangat disayangkan jika Ia meninggal secepat itu. Seperti budhe dari Kadin, yang merupakan orang terpenting bagi Kadin dalam hidup sendirinya. Namun, alur inilah yang membuat cerita Asdos dapat dibaca dengan berbagai ekspresi. Mulai dari haru, sedih, bahagia, sekaligus bangga. Alur yang jelas memudahkan saya untuk memahami jalan cerita Asdos ini sendiri. Pilihan kata yang tepat juga mengajak pembaca untuk melibatkan perasaan dalam mengimajinasikan tokoh cerita ini.
Buku ini tidak hanya memberi wawasan tentang romansa saja, tetapi penulis juga membagikan pengalaman berharganya agar pembaca mempunyai gambaran terkait masa perkuliahan. Banyak pesan yang bisa kita ambil dari sini, mulai dari moral, sosial, hingga religi. Pertemuan yang diawali dengan rasa kesal menghadirkan akhir bahagia. Asdos sangat cocok dibaca saat luang dan dapat menjadi healing dengan pemilihan kata yang ringan dan susunan kalimat yang rapi. (Ketut Ghina)