Informasi Sekolah

Semarak Puncak Peringatan Haul Ke-27 KH Abdul Wahab Turcham

Dalam rangka memperingati Haul ke-27 KH. Abdul Wahab Turcham, Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Khadijah mengadakan acara untuk mengenang almaghfurlah KH. Abdul Wahab Turcham dengan tema “Pejuang Peradaban dan Pendidikan Perempuan”.

Melanjutkan agenda sebelumnya pada (10/03), kini puncak Peringatan Haul KH. Abdul Wahab Turcham ke-27 digelar secara offline dan vitual. Dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur dan Walikota Surabaya serta diikuti oleh seluruh warga Yayasan Khadijah Surabaya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat hadir di Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Khadijah Surabaya (12/03)
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi saat hadir di Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Khadijah Surabaya (12/03)

Kegiatan ini dibuka oleh Dr. H. M. Rochman Firdian, S.H.I, M.Ag diawali dengan membaca Al-Fatihah sekaligus menyapa hadirin dari berbagai unit dan panggung. Kemudian pembacaan Yasin dan Tahlil oleh KH. M. Rofiudin dan M. Hasan Nuaim.

Dalam sambutan Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M Si. selaku Gubernur Jawa Timur, beliau berharap agar seluruh warga Yayasan Khadijah tetap memegang teguh prinsip-prinsip dasar yang ada di Yayasan Khadijah di manapun dan kapanpun mereka berada.

Gubernur Jawa Timur saat memberi sambutan (12/03)

“Tolong prinsip-prinsip dasar yang di Yayasan Taman Pendidikan Sosial NU Khadijah ini kita jadikan pijakan untuk bisa membangun berbagai sektor dimana kita mengambil profesi saat ini dan yang akan datang”. Jelasnya dalam sambutan.

Lalu acara peringatan dilanjutkan dengan tausiyah oleh KH. Agoes Ali Masyhuri selaku Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo.

KH. Agoes Ali Masyhuri selaku pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo saat memberi tausiyah (12/03)

“Setiap orang ada jamannya, setiap jaman ada orangnya. Beliau, KH. Abdul Wahab Turcham adalah figur yang sangat sederhana, tidak pernah menampilkan diri sebagai sosok Kyai, tapi selalu tampil meletakkan diri sebagai santri.” Kata KH. Agoes Ali Masyhuri saat di awal tausiyah mengenalkan almaghfurlah KH. Abdul Wahab Turcham.

Sebagai seseorang yang pernah bertemu langsung dengan sosok KH. Abdul Wahab Turcham, KH. Agoes Ali Masyhuri mengaku bahwa almaghfurlah adalah seseorang yang sangat tawadhu, arti dari tawadhu sendiri adalah perilaku manusia yang mempunyai watak rendah hati, tidak sombong, dan lawan kata dari tawadhu ialah takabur.

KH. Agoes Ali Masyhuri juga memberi pesan kepada santriwan dan santriwanti KH. Abdul Wahab Turcham untuk bisa mewarisi sifat rendah hati dan tata krama yang dimiliki oleh almaghfurlah. Sebab tidak ada ilmu yang bisa diserap dan dibawa jika memiliki sikap takabur.

Acara pun ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Agoes Ali Masyhuri.

Adapun susunan acara tersebut yakni memberi santunan kepada anak yatim, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon, pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Muhammad Miqdad Al-Ghifari (Mahasiswa asal Mangli Jember yang sedang berkuliah di Fakultas Ushuludin Semster 6 – Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir), pembacaan Mahalul Qiyam oleh Grup Hadrah Ikromul Muhibbin dari Sidoarjo, sambutan Ketua Panitia Haul ke-27 KH. Abdul Wahab Turcham oleh H. Abdul Chaq, dan memberikan penghargaan kepada alumni Khadijah Berprestasi. (bil/nin)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *