Oleh: Muhammad Allen Semesta Takbir Kuswindaryanto
Ucapanmu saat debat
Mengalahkan rintik-rintik ilmu di kepalaku
Jalanan yang tadinya penuh hiruk pikuk dengan kendaraan
Sekarang isinya telah menjadi kata-katamu
Masih ingat, atau sudah lupakan dirimu?
Saat kelas yang sunyi itu, kita bercengkrama
Masih ku ingat betapa lihainya permainan lidahmu
Bahkan aku sampai ragu dengan suaraku sendiri
Haruskah ini berakhir dengan sebuah pilihan?
Ayolah, pemilu telah selesai, jangan kolot dengan pikiranmu
Jalanan teras sekolah sore itu, menunggu kita
Menunggu ucapan kita sendiri, yang akan membolak-balikkan negeri
Tidak peduli suaramu atau suaraku, ayo makan nasi bungkus itu lagi.
-Penulis merupakan salah satu siswa SMA Khadijah Surabaya yang duduk di bangku kelas X-2
Source pict
597 total views, 3 views today