Allam sedang dalam situasi berbahaya.
Ia dikelilingi oleh berbagai makhluk asing. Jin,elves, robot,… menurut dia, makhluk-makhluk tersebut tidak seaneh dengan makhluk-makhluk yang ia hadapi saat ini. Hei, paling tidak, kamu bisa menggunakan film dan buku novel sebagai referensi untuk makhluk-makhluk tersebut.Karena kosakatanya yang terbatas, ia memanggil mereka alien. Dari ilmu yang dia telah peroleh selama seumur hidupnya, ia meyakini bahwa hal yang terjadi kepada dia pada saat itu merupakan hal terburuk yang pernah terjadi pada seseorang dalam sejarah!!!
…Dan ketika saya bilang “ilmu yang diperoleh selama seumur hidup”, maksud saya adalah ilmunya anak berumur enam tahun. Tapi, ilmunya bocah kecil dapat selalu diandalkan, bukan?
Eh, sampai di mana ya aku tadi? Oh iya. Anak dalam situasi “berbahaya”. Hei, ada hal-hal lain yang lebih penting di dunia ini. Bagaimanapun, Allam hanya bisa berdiri di tengah-tengah mereka, seakan-akan terbeku. Setelah berberapa saat, dia menyadari bahwa ‘alien-alien’ itu sedang berbicara dengan satu sama lain. Allam tidak memahami apa yang mereka bilang. Tentu saja, makhluk-makhluk yang aneh akan menggunakan bahasa yang aneh pula. Atau mungkin,pembicaraan mereka sebenarnya bisa dipahami dengan mudah, namun karena
reaksinya yang tentu saja tidak berlebihan, otak dia memblokir obrolan mereka karena ia adalah pengec-
Iya, kayaknya opsi pertamalah yang benar.
Pada akhirnya, Allam menyadari bahwa makhluk-makhluk itu berhenti berbicara. Mereka sedang bergerak ke samping agar seseorang bisa lewat. Dilihat dari segi bentuk badannya dan sikapnya mereka kepadanya, jelas bahwa dia adalah ketua mereka.
Inilah saatnya. Momen yang Allam dan seluruh manusia di dunia telah tunggu. Kesempatan untuk menyelesaikan perang abadi ini. Mungkin dia akan meninggal. Tapi apapun yang terjadi, momen ini akan dicatat di sejarah.Orang tua di seluruh pelosok dunia akan bercerita tentang legendanya Salman Allam Muhammad, prajurit yang paling paling pemberani-di dunia kepada anak dan cucu mereka. Bahkan duniapun akan meratapi kematiannya.
Allam menahan napasnya. Sabar, dia bilang kepada diri sendiri. Tunggulah kesempatan.
Sang Ketua Alien melangkah ke depan Allam.
Dia berkata:
“Sudahlah nak. Mulailah perkenalan. Anak-anak tidak akan menertawakanmu.”
Allam menghela nafasnya. Setelah itu, ia berkata ke seluruh makhluk(yang tentu saja merupakan manusia) di ruangan:
“Selamat pagi. Nama saya adalah Salman Allam Muhammad. Kalian bisa memanggil saya Allam. Saya baru saja pindah ke sekolah ini. Saya memang banyak kelemahannya, tapi saya meminta mohon untuk kalian semua untuk memperlakukan saya dengan baik.” Lalu ia membungkuk.
Mereka semua hanya menatapnya. Setelah berberapa saat, Allam menyadari kesalahannya. Itu tadi terlalu sopan,ya? Jelas, Allam masih mempunyai masalah dalam beradaptasi ke lingkungan barunya. Untungnya, Sang Ke- maksudku gurunya- kembali lagi untuk menyelamatkan Allam, dan menyuruh semua murid kelas TK ini untuk kembali melaksanakan aktivitas biasa.
Ternyata “aktivitas biasa” saja sudah susah bagi Allam. Tambahan yang bukan 1+1! Membaca tulisan!! Membuat bentuk-bentuk origami!!! Apa aktivitas selanjutnya, mendaki gunung?!!
Tentu saja, masalah-masalah Allam dapat diselesaikan jika ia minta bantuan teman-temannya. Tapi Allam adalah bocah yang memiliki harga diri yang tinggi (atau ia malu, aku sendiri tidak paham).Dia lebih memilih untuk menghantam tembok dengan kepalanya sendiri, daripada meminta bantuan! Sungguh, ini merupakan sebuah ideologi yang patut diteladani oleh semua orang. Bagaimanapun, ia berusaha untuk menyelesaikan semua tugas dengan sendiri dan tidak berbicara dengan siapapun sampai jam sekolah selesai. Ayo, mari kita tepuk tangan atas keputusannya anak ini yang sangat bijak!
OK, sebenarnya ada alasan lain mengapa Allam mengalami kesusahan dalam bersosialisasi dengan ‘teman-teman’ barunya. Alasan yang (mungkin) lebih baik. Ingat ketika Allam bilang bahwa ia “baru saja pindah ke sekolah ini”? Ya, sebenarnya, itu merupakan understatement. Dia tidak hanya saja pindah dari sekolah lain. Dia pindah dari negara lain. Jadi, tentu saja bisa dimaklumi jika ia susah dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jika dia menjelaskan situasinya kepada siapapun, pasti mereka akan membantunya. Tapi, dia tidak melakukan itu. Lagipula, siapa yang ingin untuk mengakui bahwa ia tidak bisa beradaptasi… ketika ia berada di negara lahirnya sendiri?
Ya, Allam merupakan seorang yang berhasil terkena efek culture shock ketika ia berada di negaranya sendiri. Bagaikan ikan yang mati dalam air. Sungguh relatable. Bukankah itu terjadi kepadamu setiap hari? Keluarganya baru saja kembali ke Indonesia. Sebelumnya, mereka tinggal di Jepang selama lima tahun.
Kamu membacanya dengan benar. Dia pernah tinggal di Jepang. Negara yang memiliki peradaban yang sangat unik, teknologi yang berkembang dengan sangat pesat, dan tentu saja negara dimana kamu bisa melihat pertempuran antara kaiju,Ultraman,dan Gundam secara langsung. Apa, kamu belum mendengar tentang hal yang terakhir itu?
Enam bulan kemudian, kehidupannya Allam masih memiliki pola yang sama. Selama waktu itu, ia tidak memperoleh satu teman pun. Akhirnya, dia menyerah. Dia meminta orang tuanya untuk memindah ia ke sekolah lain. Pada saat ini, ia masih menyalahkan teman-temannya. Dia masih belum menyadari bahwa sumber masalahnya sebenarnya berasal dari diri dia sendiri. Hei, bukan salahnya Allam dia tidak meminta bantuan siapapun, atau berusaha untuk berkomunikasi dengan anak-anak lain. Itu jelas kesalahannya semua orang kecuali dia! (Pola pikirannya anak zaman sekarang sungguh mengkhawatirkan…)
Dan itulah awalannya cerita ini. Ceritanya anak yang sangat buruk dalam bidang bersosialisasi… Dan ratusan bidang lainnya. Sebetulnya, aku tidak yakin dia bagus dalam bidang apapun. Dan ini juga ceritanya sang narator yang terpaksa untuk menceritakan hidupnya anak ini.
( Ya, nak. Aku sendiri tidak mau cerita tentang kamu. Aku dipaksa untuk melakukan ini oleh orang lain. Tetapi, ini bukan waktu yang tempat untuk berbicara tentang dia. Aku akan bicara tentang dia pada hari lain. Untuk sekarang,mari kita panggil dia dengan julukan… Sang Penyair)
Untuk kepada para pembaca: Apakah kamu akan lanjut membaca buku ini? Berhati-hatilah. Karena buku ini merupakan Buku Terburuk di Duniatm
#NOVELKU merupakan produk literasi SMA Khadijah dari ‘proyek menulis novel’ kelas XII sebagai tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Yaa, tak banyak saya mengenal sosok allam yg satu ini, tp yg saya tahu pasti dia mempunyai dunianya sendiri, yg membuat berbeda dirinya dg anak yg lain adalah bagaimana dia menunjukkan eksistensinya dg caranya sendiri salah satunya yaitu meraih medali emas icas & yg terakhir dia masuk unair sbmptn
Sungguh ironi bagi mereka yg mungkin memandang sosok anak ini aneh, tp dari keanehan yg ada pada dirinya, setidaknya dia jauh dr kontaminasi hal2 negatif sekitarnya,
pure & simple