SALAM PADA SINAR
Dalam remang lampu
Hawa yang sedikit dingin
Ku dengar titah pertama raja
Raja penguasa ruangan
Perintah kepada seluruh yang sepertiku
Hanya bisa menunduk berjalan membuka jalan sinar
Tetapi aku hanyalah anak kecil yang tidak dapat melihat
Jadi hanya kusampaikan salam kepada sinar
Tak kusangka penguasa tau
Akupun turun menyusuri tangga kecil
Tentu saja atas titah raja
Pada akhirnya aku dapat bersalam langsung pada sinar
-Sitti Aminah-
ingin memejamkan mata.
11/10/23
PAGI HARI
Derap kaki yang berisik
suara ramai yang menganggu
Jiwa yang tak hidup dan tak mati
Dipaksa untuk memulai hari
Hanya hari biasa yang tidak berarti
Memaksa senyum yang semakin pamrih
Melontarkan diksi penuh bualan
Aku menyatakan, cukup letih
Mungkin duduk di ujung palang antara surga dan neraka
Akan memberiku sedikit kesadaran untuk memulai hari
Mungkin makanan enak di pagi hari
Akan menyelamatkanku dari keinginan untuk pergi
~ Cadita Putri
Tidak senang, tidak sedih
(12/10/23)
MAU KE MANA LAGI?
Aku ditertawakan papan tulis
Yang isinya mampu membuatku menangis
Realistis, idealis, egois
Apa yang sebenarnya kau kais?
Setelah pergi dari sini, mau ke mana lagi?
Mampukah penaku mengantarku pada hal yang kutuju?
Buku tulis yang jadi saksi pun terdistraksi
Ragu ia menanyakan, ‘akan berhasil kah semua sendumu?’
Tak kutemukan jawabannya
Pada air santri yang kuisi dua kali sehari
Di kopsis yang aku kunjungi
Pada teman-teman IPS 2 yang aku sayangi
-Ketut Ghina
Mencoba menjadi penyair ulung dengan penuh rasa bingung.
Surabaya, (12/10/23)
TANPA KUAS CAT
Kanvas
Bidang yang putih nan bersih
Tapi satu hal yang kurang
Bahwa dia akan selalu bersih
Tanpa kehadiran kuas dan cat
Waktu yang lama
Kuas datang dengan senyuman
Sekaligus membawa cat warna yang indah
Lalu meminta ijin untuk memulai melukis
Perlahan kuas itu mulai menggerakkan dirinya
Lalu melukisnya dengan sangat indah
Tapi hanya sebentar
Sangat sebentar
Ya, kuas itu belum melukis sepenuhnya
Kemudian pergi tanpa pamit
Lukisan yang belum selesai meski tetap indah
Tapi, ini bukan tentang kanvas, kuas, dan cat
~ Nur Azizah
(sedih, di kelas)
CAPEK
tak terasa dua hari berlalu
kelas yang awalnya tenteram
dipaksa dipisah dariku
dipaksa naik ke kelas yang suram
dipaksa mencemari
dipaksa merumuskan
dipaksa menyusun puisi
harus menaiki tangga
harus menuruni tangga
aku rindu kelas lamaku
aku rindu ketenteramanku
~Rois Salman As Sai
kehilangan sebagian ketentraman yang pernah ada
11 Oktober 2023
KHADIJAHKU HIJAU
Hijau hijau hijau
Warna lapangan Khadijah hijau
Pohon-pohon ditaman yang hijau
Warna seragam murid Khadijah yang hijau
Papan banner SMP Khadijah yang hijau
Dan warna ruangan mulmet yang sangat hijau
Hijau adalah warna Khadijahku
Warna yang melambangkan Khadijahku
Sekolahku cintaku kebanggaanku
~ Kayla Shavel
sedang menahan lapar diperut
11/10/2023
TANAH
Dibalik batu bata, ada tanah
Dibalik batu hias, ada tanah
Di tempat duduk ada debu,
Debu yang terbang dari tanah
Dimana-mana ada tanah
Yang kita injak juga tanah
Bangunan pun terbuat dari tanah
Manusia pun, kembali ke tanah
Tirta Athallah Thufail Sugianto
~kesal sepatu kotor karena menginjak tanah basah
Rabu, 11 Oktober 2023
PERGI, TENGGARA
Memangnya, pergi itu selalu sepi?
Memangnya, pergi itu selalu sunyi?
Tenggara, aku tidak buta…
Aku tidak cukup bodoh untuk mengerti seuntai kata
Entah ke arah mana yang kamu tuju
Aku selalu berharap duniamu tidak kelabu
Tenggara, kelak bahagia selalu menyertaimu
Walaupun pelabuhan yang kamu tuju, bukan aku
~Aqilah Salma Mufida
Sedang bingung
Surabaya, 12/10/2023
PERGI(?)
Aku ingin pergi
Pergi kemana saja
Kabur dari segalanya
Namun yang kabur justru sekitarku
Mereka pergi tanpaku
Apakah aku bisa pergi?
Bagaimana aku menanggulangi pergi?
Muhammad Raffi Fahrezi
Ingin tidur tapi sudah cukup tidur
(11/10/2023)
TANPA ARTI
Kepergian tanpa tujuan
Meninggalkan rasa penasaran
Tanpa tahu apa yang selanjutnya harus kita lakukan
Seperti teka teki yang tak terpecahkan
Berlari kesana kemari
Mengitari Khadijah di tengah panasnya siang hari
Sungguh pembelajaran di luar ekspektasi
Menjadi hari tak terlupakan di 11 Oktober ini
Banyak “pergi” yang memiliki beda arti
Pergi yang tak hanya sekadar pergi
Terkadang ada makna mendalam dari kepergian ini
Yang mungkin akan kita pahami di kemudian hari
~Akhsanu Nadiyah (12 MIPA 4)
Di kelas agak dingin,sedang bingung
Surabaya 11/10/23
MEMORI
Berjalan menyusuri lorong-lorong sekolah
Bergandeng tangan, bercanda, dan tertawa bersama
Mengeluh atas panasnya Kota Surabaya
Kita berdiri dengan tujuan
Melihat orang lalu-lalang
Membawa sejuta harapan
Mungkin ini tak akan terjadi lagi
Memori yang telah kita buat hari ini
Karena kita akan pergi
~Nadia Hani Lutfia (XII MIPA 4)
Menahan panasnya Kota Surabaya (11-10-23)
KEGIATAN BAHASA INDONESIA HARI INI
Kegiatan pelajaran bahasa Indonesia saat ini
Kita diberikan tentang pertanyaan “pergi”
Soal awal yang diberi yaitu buatlah pertanyaan yang ada kata pergi
Jadi saya putuskan kerjakan dengan ada kata pergi
Soal kedua diberikan mencari kata pergi di buku perpustakaan
Dan saya putuskan mencari
Saya menemukan bukunya yang cetak terbitnya pada ke-enam belasan
Yang berjudul “HUJAN BULAN JUNI”
~Zidane
Sedang memikirkan langkah kedepan (11-10-23)
PERIHAL KEPERGIAN
Tidak ada yang siap untuk menghadapi kepergian
Entah itu kepergian untuk kehilangan atau apapun itu
Sebab ia datang tanpa diundang
Ia datang untuk menorehkan luka untuk yang ditinggalkan
Dan memaksanya untuk siap merindu
Kata orang, kepergian tidak slalu tentang meninggalkan
Tapi juga tentang “pulang”
Pergi? Pulang? Entah apa yang membuat orang-orang berpikir bahwa keduanya berkaitan.
~Nadiatul Jannah
# NJ – 2023.11.10 #
not in the mood and feel bad – tempat yang asik tapi juga menyiksa ((sekolah)).
KITA PERGI
Pergi..
Kita pergi ke luar kelas
Matahari sedikit terik
Kita melihat tanaman indah
Pergi..
Kita melihat orang pergi
Kemanapun mereka tuju
Dari manapun mereka berasal
Pergi..
Di Kehidupan pasti ada yang pergi
Entah itu orang tersayang
Atau kita sendiri yang pergi
-Duduk di kursi kelas yang dingin
Kamis, 12 Oktober 2023
Auliya maulani
MENUMPANG RUMAH
Hari demi hari ku tinggalkan
Suasana rumah yang nyaman
Mama yang selalu menunggu kedatangan
Keluarga yang mengharap kehadiran
Rasanya seperti jadi penumpang kos-kosan
~Nayla Rahma Mawardi
Social energy sedang habis di kala harus menciptakan sebuah puisi secara spontan.
(12/10/2023)
BERPERGIAN KELUAR KELAS
Di terik matahari yang panas…
Aku dan teman temanku berpergian
sebentar keluar kelas untuk berbicara
dengan tanaman yang masih baru nan imut.
lalu kita keluar dari gedung sekolah
untuk melihat motor yang berlalu lalang…
Aku sangat bahagia sekali karena bisa
mengobrol dengan tanaman seperti
yang biasanya mamaku lakukan.
~Tifara Salsabila
Duduk dibangku imut di dalam kelas
Kamis, 12 Oktober 2023
JALAN PULANG
Tak bisa kubayangkan
Banyak orang mengucap kepergian
Malah yang tampak kini
Adalah wajah sendiri
Langit manakah yang akan dituju
Masih berapa lama lagi, tanyamu
Kadang yang terasa sulit
Melupakan setiap kenangan yang terakit
~Dewi Maharani
Sedang berusaha senang
12 Oktober 2023
PERGI YANG JAUH
pergilah yang Jauh
karena kita tidak akan
mememukan kejauhan
di dalam kedekatan
~ Bintang Adjie Pamukti
Menulis sambil kelaparan
Surabaya, 12–10–2023
KEPERGIAN DALAM KEPERGIAN
Kata Ibu, semua perjalanan akan dimudahkan dengan doa
Bahkan, kepergian dari dunia akan dimudahkan oleh-Nya
Namun, mengapa aku tak pernah merasakannya?
Hanya menutup hidup saja sulit
Segala cara dipersusah
Haruskah aku menghentikan perjalanan orang lain dengan kepergianku?
Selamat tinggal
~ Azzahratul Humaira Balqis
Surabaya, lelah dengan segala hal
12/10/23
BERTEMU DALAM PERJALANAN
Pergi kesana kemari mencari ilmu untuk diri
Bertemu mereka yang sama-sama sedang mencari
Untuk bertemu lalu menjadi berarti
Atau bertemu untuk pada saatnya pergi
Kita semua punya jalan sendiri
Melewati duka bersama walau akhirnya berbeda
Melewati suka bersama walau nanti tidak saling sapa lagi
Badai, panas, dan banjir bukan alasan yang kuat untuk menghalangi
Kita yang berambisi mengejar ilmu duniawi
Walaupun nanti tidak saling sapa lagi
Semoga cerita kita menjadi bagian kecil yang bisa berarti
– Nahra Izza
Di kelas kepanasan
Khadijah (17/10/2023)
MUNAFIK
Dalam hidup kita menemui banyak orang
Dari banyak orang itu pasti banyak yang menetap dan hanya singgah
Seperti kereta yang hanya singgah di stasiun
Tak jarang orang yang menetap bermuka dua,
hanya memanfaatkan saja
Munafik kata orang-orang
Hanya mau menetap saat kita senang saja
Tanpa peduli saat kita susah
Seperti parasit yang menggerogoti tubuh inangnya.
~ Ardandi Raihan
Biasa saja, di kelas yang panas
ANGIN
Pagi menjelang siang hari aku mendapati sebuah tugas
Tugas itu adalah memahami orang – orang disekitar kita
Memahami orang yang pernah ada di hidup kita dan orang yang masih bertahan di dalam hidup kita,
yaitu orang tua kita
Aku merasa sakit hati
kepada orang-orang yang dulu pernah ada di hidupku
namun ternyata ia hanya menjadi orang yang melintas
bukan orang yang menetap
Siang tadi aku merenungkan diri di jalan
aku melihat mobil dishub menuju ke kantor dinas perhubungan
untuk mencapai tujuannya
Seperti itulah orang-orang yang dulu pernah ada di hidupku
ia akan datang dengan sebuah tujuan
lalu ia akan pergi setelah tujuannya tercapai
~Farah Diva
Tidak begitu bahagia
Kelas XII MIPA 3
TALI PENGIKAT PARU-PARU
Keluar dari dunia pikiran
Melihat sekitar,sejauh mata memandang
Bagaikan persegi yang masuk dalam lubang segitiga
Banyak barang tak tahu letak
Ah, pengacau sudah datang
Semerbak bau kasur yang terkena cahaya matahari
lambat laun, tergantikan bau asap rokok mencekatSesak…
Dilihat dari segi manapun, semua membuatku sesak
Keluar dari ruangan itu mungkin pilihan terbaik
Ke realita lain, dengan kekejian yang baru
Annisa Putri
Sedikit capek di kelas
BERGULAT DENGAN SUHU
Berkegiatan bagai manusia umumnya
Di tengah berita-berita kota yang memanas
Membawa waktu yang berjalan hinggal mulainya pelajaran bahasa
Mulai menuliskan kumpulan kata di tengah udara yang panas
Hingga mulai berlari kecil kearah buku yang disuka
Kemudian berganti merenungkan bermacam-macam manusia di balik pagar yang panas
Kini, angin berlalu bersama pemilik langkah kaki yang berharap suhu tinggi ini segera mereda
sedikit capek, sangat merasa kepanasan
Rusda Shofiya
kelas XII MIPA 3
DIA
Seseorang berkata kepadaku (jangan sakit hati pada orang orang yang hanya melintas)
Banyak orang-orang yang melintas di hidupku dan itu terasa biasa saja
Tapi kenapa saat dirimu melintas ini terasa beda
Kenapa diri ini ingin berusaha menahanmu untuk tetap tinggal di sini
Saat dirimu hadir entah kenapa terasa beda dari yang lain
Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta
Aku bingung dengan perasaan ini
Aku tau people and go tapi kenapa untuk dirimu aku ingin kau tetap disini
Campur aduk
Kelas 12 MIPA 3
Thaariq Lazuardy Amien
JALAN RAYA
Bunyi mobil menderu
Mobil cepat melaju
Langkah kaki terayun
Aspal terus memanas
Siang dan malam
Tanpa jemu
Motor berhenti
Mobil mengerem
Palang rel kereta menutup
Bagian jalan lain sepi
Aspal beristirahat
~Salsabila Aliyah Wirawan
Berpikir keras di bangku belakang kelas
Surabaya, 17 Oktober 2023.
ARAH
Matahari bersinar terang di siang hari
Dan angin berhembus dengan lembut
Ku mengerjakan tugas pak guru
Banyak orang hanya akan ada
Untuk memanfaatkanmu hingga keinginan mereka didapat lalu pergi meninggalkan
Sementara sebagian kecil orang akan tetap setia kepadamu
Mereka tetap setia kepadamu meski kamu tidak sesuai harapan mereka
Ku merenung, melihat banyaknya kendaraan yang beraneka ragam dan berbeda tujuan
Mereka ada yang ke arah utara dan ada yang ke selatan
Seperti orang yang memanfaatkanmu jangan ikuti mereka
Karena berbeda tujuan dan membuatmu tidak mencapai tujuanmu
~Johan Charis Fauzan
hanya tersisa rasa lelah – kelas 12 MIPA 3
HIDUP
Dari kelas ke perpustakaan
Dari taman ke pinggir jalan
Mencari kalimat sampai mengamati kendaraan
Satu pembelajaran hidup telah kudapatkan
Bahwa hidup tak harus selalu mendapatkan yang pasti
Selama apa yang dilihat mata masih bisa diterima akal pikiran
Karena hidup lebih tentang mengamati, bukan mengetahui
Itulah yang menjadikan hidup anugerah terbesar dari Tuhan
~Edna Prita Azalea
Surabaya, 17 Oktober 2023.
Kelas terpencil di lantai satu
Merindukan kamar tidur
HEMBUSAN
Daun menetap di batang pohon.
Daun gugur saat warnanya memudar.
Daun jatuh di atas tanah melewati daun yang lainnya.
Tukang sapu membersihkan sampah daun yang berguguran.
Daun di bakar hingga menjadi abu.
Daun tak memiliki perasaan….
Dia diam membisu saat di bakar oleh tukang sapu.Bapak tua…
Bapak yang menyapu dan membakar sampah untuk mendapatkan uang.
Bapak sangat renta di usia yang tak lagi untuk bekerja.
Bapak tua duduk di bawah pohon menikmati hembusan angin yang menerpa wajah beliau.
Bapak tua melihat daun yang gugur sambil tersenyum.
~ Cayla Octavia
bingung karena usia
Surabaya, 17 Oktober
12 TAHUN
Pemandangan pagi yang indah
Lingkungan sekolah yang sudah ku tempati selama 12 tahun lamanya
Tidak ada yang berubah
hanya saja orang-orangnya yang pergi dan datang setiap harinya,
bangunan aula yang sudah berubah,
dan juga cat temboknya yang sudah berubah dari tahun pertama masuk di lingkungan ini.
Selalu saja ada kenangan dan kejadian baru yang dilewati,
mungkin ini akan menjadi tahun terakhir aku melihat lingkungan ini lagi,
tahun depan lingkungan baru akan terlihat karena aku sudah
harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Nadian Adhimecca
– mengenang sesuatu yang akanhilang ditelan waktu (11/10/2023)
Source pict: Pinterest
957 total views, 3 views today