Oleh: Najma Anindya Ghaisani
Di ujung malam,
Kusampaikan salam rindu,
Untuk sosok penasihat hidup,
Dan untuk pasangan sehidup sematinya, pembela.
Kerutan di wajahnya menampakkan usia mereka telah dimakan oleh waktu,
Di bawah cahaya gemerlap bintang,
Syahdu jiwa merana menengadahkan tangan lantas berdoa,
Merdu suaranya membangun jiwa.
Sepi suasana senja kala itu,
Wejangan dilontarkan berteman dengan kopi.
Semakin rindu bila terbayang sosoknya.
Semakin besar rasa hati pula,
Ingin berkunjung ke kampung halaman yang telah lama dirindukan.
Tiada kata yang bisa diucapkan selain berdoa untuk kesehatannya.
“Selalu sehat, mbah!” doaku diakhir bait ini.