Oleh: Yunan Amsya Ramadhani
Aku termasuk orang yang pilih-pilih soal barang, entah apapun itu. Terkadang aku harus memilih barang yang benar-benar sempurna dan nyaman saat kupakai. Termasuk kaos kaki yang menyebalkan itu.
Saat SD, sebelum berangkat sekolah, sering kali hal itu terjadi. Aku ribut karena kaos kaki yang kupakai tidak enak.
“Tidak enak bagaimana sih?” Mama sampai heran denganku yang merengek soal kaos kaki.
“Di dalam kaos kaki ada benangnya nih, Ma!” seruku.
Mungkin orang-orang bingung. Kaos kaki kan memang terbuat dari benang.
Waktu yang dihabiskan sebelum berangkat sekolah pun lumayan lama. Hanya karena kaos kaki. Dan itu pun tidak hanya sekali dua kali. Sering terjadi.
“Kaos kakinya masih ada benangnya, Ma.” kataku sambal merengek.
“Terus harus diapakan kaos kakinya, bentuknya kan memang seperti itu.” Mama jengkel karena berangkat sekolah tertunda terus. Pembantuku yang selalu membantuku ini itu juga bingung harus apa.
“Ya sudah, digunting saja ujung jempolnya supaya kakinya leluasa.” kata ayahku yang ikutan bingung.
Pembantuku pun menggunting ujung kaos kakiku lalu memakaikan kembali di kakiku.
“Tapi jempolnya jadi keliataaann!” seruku.
Orang rumah mulai bingung lagi harus apa. Tapi aku terpaksa harus berangkat sekolah karena sudah terlambat. Mama membiarkanku menangis selama di mobil.
Kalau diingat-ingat lagi masa itu, aku heran sekaligus malu dengan diriku dulu. Setiap kali mama menceritakan itu lagi, aku suka malu sendiri.
menyeruput es kopi | Sidoarjo, 31/8/2021
*Penulis merupakan siswa kelas XII IPA 2
Gambar: https://www.idntimes.com/
503 total views, 2 views today