#GuruKeren

GuruKeren: Unknown Hero (Eps – 2)

Oleh: Krisnayanti NS

“Seng utang! Utang! Ndang di kumpulno!”
“Ulangan yo!”

“Tak kasih soal, ngkok ulangan tinggal diapalno ya, nduk, le!”
Suara nyaringnya menggema, bahkan mungkin sampai ke bilik kelas sebelah. Menandakan dimulainya pelajaran sejarah minat di kelas Society.

Perkenalkan (atau bagi kalian yang sudah bisa mengenali), guru sejarah minat sekaligus menjabat sebagai bendahara di SMA Khadijah, Bu Umi Fatimah. Ibu Guru yang paling berkesan selama hampir 2 1/2 tahun saya belajar di sekolah ini, dari sekian banyak guru-guru baik disini yang pernah saya kenal.

Beliau mengajar sejarah, favorit saya, yang menambah nilai plus. Baik sekali, sangat terbuka pada muridnya, dan selalu menanamkan bahwa sejarah bukan hanya soal menghafal nama dan tahun, tetapi mempelajari makna dari sebuah kejadian itu untuk masa depan.

Poin plusnya lagi, Bu Umi tidak pelit nilai. Beliau selalu memudahkan kami dalam memperoleh nilai maksimal, sekaligus memberi tips cara mengerjakan soal tanpa harus hafal. Saat Beliau menerangkan, saat yang lain lebih memilih untuk tertidur, saya lebih suka mendengarkan beliau bercerita.

Sudah tiga tahun beliau mengajar kami semua. Guru terbaik dari yang pernah saya kenal. Beliau pula yang menghancurkan persepsi saya tentang stereotip ‘guru sejarah’ yang selalu membosankan. Terima kasih dan sehat selalu, Ibu!

Kelas, mencari inspirasi
13/11/2019

Gambar oleh Jill Wellington dari Pixabay

#Gurukeren merupakan tulisan cinta dari siswa-siswa SMA Khadijah kepada guru-guru yang mereka anggap meninspirasi di kelas.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *