Turcham.com – Hidupku tak sememalukan Yozo Oba, karakter dalam novel ningen shikkaku karya Osamu Dazai, awalnya ku berpikir demikian.
Aku bukanlah orang yang mudah bergaul tapi aku juga bukan orang yang alergi manusia, Selama aku bisa mengalir dan hidup layaknya air & angin sepertinya aku akan aman aman saja. Selama aku bisa terlihat bahagia dan memberikan lelucon bodoh sepertinya hidupku akan aman aman saja.
Awalnya kupikir, aku akan bertemu dengan manusia yang disebut “teman”, mereka bilang sosok “teman” ini bisa membantumu dalam menjalani hidup.
Ya, aku bertemu dengan mereka yang disebut “teman”, mereka siap membantuku ketika aku sedang “terlihat” susah.
“Cerita saja padaku atau kami ketika kamu ada kesusahan, jangan semua kamu pendam sendiri, manusia diciptakan untuk saling membantu” kata mereka.
Sebenarnya aku sangat ingin menceritakan keluh kesah tentang kehidupanku, bahkan tentang bagaimana aku bisa lebih akrab dengan bayangan serta kesepian dibanding dengan manusia, namun mulut ini selalu berkata “ah, tidak apa apa” atau “tidak usah pedulikan aku, aku tidak apa apa”.
Kata orang, banyak tertawa membuatmu mati rasa.
“Jangan banyak tertawa, nanti kamu tidak bisa merasakan kehidupan. Jangan banyak tertawa, nanti kamu sulit merasakan kesedihan”
Sejujurnya, aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi manusia. berbicara menggunakan perasaan, terikat dengan yang namanya perasaan. Tidak berbicara dalam kehampaan.
Jika aku mengakhiri hidupku, apakah akan ada yang peduli?
Manusia manusia itu akan berkata “dia anak yang baik kalau saja dia tidak menyakiti dirinya, ah tidak, bahkan dengan dia menyakiti dirinya dia juga anak yang baik. Sayang sekali dia harus mengakhiri hidupnya”.
Pada akhirnya, hidupku memang sememalukan Yozo Oba.
Ayesha Fazilantunnisa
26/05
~Penulis merupakan salah satu siswi SMA Khadijah yang duduk di bangku kelas XI IPS 2
2,970 total views, 9 views today