Judul : Origami Hati
Penulis : Boy Candra
Penerbit : Mediakita
Tahun terbit : 2017
Ulasan buku oleh Shafira Dihyan R:
Origami hati adalah novel karya Boy Candra yang diterbitkan oleh Mediakita pada tahun 2017. Novel ini memiliki tebal buku 296 halaman yang berisi tentang kisah cinta seorang gadis bernama Aruna.
Aruna merupakan mahasiswi yang berkuliah di Universitas Negeri Padang. Ia mengalami patah hati yang begitu menyakitkan karena ulah mantan kekasihnya, Haga. Aruna tidak sengaja melihal Haga berduaan dengan perempuan lain. Namun, akhirnya Aruna berhasil menemukan obat dari patah hatinya. Bagas, seorang senior yang berada di satu kampus dengannya.
Awal pertemuan mereka terjadi di tepi laut pada sore hari sambil menikmati senja. Aruna yang pada duduk termenung tidak menyadari ada lelaki dengan kemeja kotak-kotak yang lusuh sedang memotretnya. Kemudian lamunannya buyar. Ia segera memarahi Bagas karena bersikap tidak sopan. Memotret orang tanpa izin.
Namun siapa sangka, akhirnya mereka berdua bertemu lagi sebagai seorang senior dan junior di ekskul yang sama. Sebelum pertemuan keduanya, Bagas juga memiliki kisah cinta yang kelam. Bayangan masa lalu masih jelas terekam di ingatannya. Anila, mantan kekasih Bagas yang hilang ditelan gempa bumi, sangat sulit dilupakan.
Hari demi hari Aruna dan Bagas semakin dekat. Tak jarang pula mereka pergi melihat laut dan senja berdua. Aruna bingung dengan hatinya. Ia mencintai Bagas, namun di satu sisi ia masih sering teringat Haga. Citra sebagai sahabat baik Aruna selalu mendukung dan berharap Aruna dapat memilih yang terbaik.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Aruna yang sedikit keras kepala tapi lembut hatinya. Ia sangat sopan kepada nenek dan ayahnya. Selain itu ada Bagas yang ramah, dewasa, dan baik hati.
Gaya bahasa yang digunakan oleh Boy Candra sangat bagus dan mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari. Novel ini juga menggunakan majas seperti, “angin berembus menerbangkan bunga-bunga ilalang. Mengantarkan benih-benih rumput itu untuk tumbuh di lahan baru. Seperti cinta yang jatuh pada hati yang baru.”
Kelebihan novel ini adalah alurnya yang tidak membosankan dan gambaran latar tempat yang detail membuat pembaca dapat ikut merasakan suasana di tempat tersebut. Selain itu, novel ini juga berisi banyak pelajaran hidup terutama perihal mengikhlaskan. Cocok untuk dibaca oleh para remaja.
Kekurangan novel ini adalah masih banyak kesalahan pada penulisan kata dan tanda baca. Warna cover pada buku juga terlalu monoton.
Kutipan favorit :
- Kenangan memang suka begitu. Datang melalui hal-hal yang serupa. Lalu mengingatkan lagi bagaimana sakitnya terluka. Melelahkan dan sering kali berakhir tidak menyenangkan.
- Siapa pun yang pernah menyakiti seseorang, sesungguhnya tidak akan pernah bisa lepas dari dosa-dosa itu. Kebohongan dan pengkhianatan bisa disembunyikan pada setiap orang, namun tidak pernah bisa disembunyikan dari diri sendiri.
- Setelah perpisahan, selalu ada kemungkinan kisah baru datang lebih indah.
Ambil gambar: klik disini
666 total views, 2 views today