Pulang

BULAN BAHASA: SAJAK-SAJAK PILIHAN FESTIVAL KUTIPAN KITA 2023

Festival Kutipan Kita (FKK), sepenuhnya merupakan festival-festivalan yang hakikatnya memang festival. Kok kesannya seperti ngajak ribut? Heuehu. Realitasnya memang demikian adanya.

Sebelum tersaji daftar 30 sajak pilihan berikut ini, ada jalan panjang untuk menemui titik ini. Izinkan saya mengudarnya secara singkat dalam tempo yang singkat pula.

JALAN MULA

Apa yang akan saya rayakan di bulan bahasa tahun ini (2023)? Pertanyaan ini menggedor kepala saya. Saat diperjalanan menuju sekolah. Saat di kamar mandi. Saat menyimak obrolan tak penting dari beberapa rekan. Saat hendak tidur. Saat melihat baliho calon presiden.

Sialnya pikiran saya benar-benar buntu. Ada banyak kegiatan yang menyita fokus. Ada sih pikiran yang ketika saya renungkan kok “B” saja. Saya tidak puas. Hingga kemudian ada satu kejadian yang membuat keputusan untuk menghidupkan festival-festivalan ini.

JALAN MULA 2

Pagi itu dengan gagahnya saya menuju lab. komputer. Eh ternyata siswa saya tidak di situ. Ini bermula dari tes CIE di kelas IPA 1, sehingga penghuninya harus geser. Yup, mereka ternyata tengah meriung di lab. fisika. Karena multimedia yang luasnya minta ampun (ruang sebelah) kosong, saya ajak pindah. Jadilah pelajaran bahasa Indonesia Rabu pagi itu di multimedia.

Ternyata, ada “kemacetan” sehingga salindia (ppt) tidak bisa ditayangkan. Disitulah ide festival tiba dengan renyahnya. Segera saja saya suruh anak-anak membuka buku dan mendaraskan apa yang saya ucapkan.

FKK 2023. Tentu meraka bingung, jenama macam apa itu. Lalu mereka saya suruh untuk melihat situasi luar ruangan dari jendela untuk kemudian menuliskan renungan hasil pengamatannya. Mereka segera merapat ke jendela. Mengamati apa saja yang dapat mereka tangkap. Beragam komentar membuat saya terkekeh.

Berikutnya saya beri instruksi agar mereka keluar ruangan menuju lapangan rumput. Tugasnya mengamati area sekolah dari titik itu. Semakin riuh saja mereka. Saya mengamati tingkah konyol beberapa siswa dari lantai 2. Ada yang berbicara dengan tanaman. Ada yang terpeleset, Ada yang berkumpul sembari bercakap-cakap. Ada yang serius mengamati lalu lintas perpindahan siswa dan guru. Ketika waktunya cukup, mereka segera kembali ke ruangan. Kembali menuliskan hasil renungan dari yang mereka amati.

Terakhir, yang menjadi inti. Buatlah sebuah puisi dari seluruh aktivitas yang sudah dilakukan. Tema dan bentuk bebas. Tentu mereka menggerutu. Tetapi di situlah seninya. Heuheu.

Beberapa waktu kemudian, saya menulis catatan. Kurang lebih berikut ini.

FESTIVAL KUTIPAN KITA 2023.

  1. PEMBUKAAN (AL FATIHAH)
  2. SAMBUTAN KETUA KELAS
  3. RAMAH TAMAH
  4. PENUTUP (DOA KAFARATUL MAJLIS)

Singkatnya, Rois yang menjadi pembawa acara. Dia menanyakan acara macam apa ini. Saya hanya tersenyum dan menyuruhnya melakukan tugasnya sebagaimana pembawa acara. Maka jangan tanya situasi kelas. Pecah.

Ketua kelas yang tidak tahu apa tujuan acara ini, tetap memberikan sambutan. Bertele-tele tetapi mampu menimbulkan derai tawa berkepanjangan.

Akhirnya, tibalah saya menyampaikan ramah-tamah. Apa latar belakang dan tujuan ini saya kemukakan. Termasuk apa itu FKK 2023. Poinnya yang saya ungkapkan, bahwa ini merupakan jalan tak terduga saya merayakan bulan bahasa di sekolah. Selanjutnya, mereka saya suruh menuliskan hasil puisi di gawainya. Kemudian mengirim ke aplikasi line. Membacanya secara bergiliran. Hingga penutupan. (Ada improvisasi kolaborasi di akhir sesi pembacaan puisi diiringi petikan gitar – tersedia di reel Instagram kelas IPA 1)

JALAN MULA 3

Di kelas lainnya saya mengubah sedikit konsepnya sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. Berikut ini kira-kira garis besarnya.

  1. Menuliskan judul FKK 2023
  2. Membuat lima kalimat dari kata “pergi’
  3. Mencari kata “pergi” di dalam buku yang ada di perpustakaan (siswa pindah ke perpustakaan)
  4. Mengamati mereka yang sedang bepergian di luar sekolah (saya memilih tempat di pinggir pagar Yayasan yang berbatasan langsung dengan jalan Ahmad Yani – di sana mereka mengamati orang-orang yang berlalu lalang dengan kendaraannya)
  5. Kembali ke kelas dan menuliskan hasil petualangannya dalam bentuk sebuah puisi.

JALAN MULA 4

Puisi-puisi yang sudah masuk ke obrolan line, saya baca dengan cermat. Kemudian memilih dengan beberapa pertimbangan: diksi, gaya bahasa, pesan. Secara umum puisi yang dihasilkan anak-anak mengisahkan tentang situasi dirinya dengan beragam formula.

Karena berbicara tentang kondisi dirinya menghasilkan banyak warna suasana. Mulai riang hingga suram. Nada optimis, manis, narsis hingga pesimis.

Nah jika harus memilih satu puisi, saya akan menjadikan SALAM PADA SINAR menjadi puisi favorit. Diksi ‘jalan sinar” dapat membawa kita pergi ke sebuah penggambaran perjalanan bertemunya saya dengan puisi pilihan FKK ini. Bertemunya pembaca dengan catatan ini. Atau bertemunya 30 penulis potensial ini dalam merakit renungannya tentang pengembaraan yang penuh tanda tanya itu. Selamat menyapa sinar FKK 2023.

(Catatan: Kutipan Kita merupakan ritual untuk membuka Pelajaran BI yang saya ampu)

Prambon, 29 Oktober 2023

~Penyair Amateur

*Pemuisi yang sehari-hari menjadi guru BI

Puisi Favorit Penyair Amateur

SALAM PADA SINAR

Dalam remang lampu
Hawa yang sedikit dingin
Ku dengar titah pertama raja
Raja penguasa ruangan

Perintah kepada seluruh yang sepertiku
Hanya bisa menunduk berjalan membuka jalan sinar
Tetapi aku hanyalah anak kecil yang tidak dapat melihat
Jadi hanya kusampaikan salam kepada sinar

Tak kusangka penguasa tau
Akupun turun menyusuri tangga kecil
Tentu saja atas titah raja
Pada akhirnya aku dapat bersalam langsung pada sinar

-Sitti Aminah- 
ingin memejamkan mata.
11/10/23

Untuk sajian menu puisi pilihan FKK 2023 selengkapnya klik FKK 2023

source pict

1,084 total views, 6 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *