Turcham.com – Dra. Rr. Dian Soegiharti merupakan salah satu pengajar yang membimbing siswa siswi SMA Khadijah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Perjalanan yang dihadapi oleh guru kelahiran 1961 ini tidaklah mudah untuk akhirnya sampai ke titik saat ini.
Memiliki nama lengkap Dra. Rr. Dian Soegiharti, guru yang memiliki hobi berolahraga yaitu jalan kaki, bersepeda, hingga yoga ini menjelaskan bahwa beliau akan purna tugas pada Januari 2022 mendatang setelah mengabdi pada Khadijah selama 20 tahun lebih. Bagi Bu Dian, menjadi guru merupakan panggilan jiwa. Yang semula hanya mengamati kehidupan para guru beliau yang menurutnya profesi tersebut bisa menjadi ‘rem’ saat pikiran-pikiran nakal akan menjadi perilaku di kemudian hari.
Yang membuat Bu Dian akhirnya memilih Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang diajarkan bermula dari Bu Dian yang ‘diremehkan’ oleh guru Bahasa Indonesia sewaktu SMA. Lalu Bu Dian bertekad ingin menunjukkan bahwa beliau ‘mampu’, akhirnya beliau mencintai Bahasa Indonesia dan sastra Indonesia hingga saat ini dan menempuh jenjang kuliah di IKIP atau yang kini kita kenal sebagai UNESA.
Orang tua menjadi pendukung utama dalam pilihan Bu Dian untuk menjadi guru, karena menurut mereka, waktu yang dipunyai sang guru lebih banyak dekat dengan anak – anak dirumah.
Guru yang sudah mengajar selama 30 tahun di SMA Khadijah ini menyatakan bahwa jika berbicara masalah metode/teknik mengajar, sebetulnya banyak ragam. Apalagi di zaman seperti ini ada youtube dan PPt yang menurut beliau bisa lebih mudah diterima oleh anak anak zaman sekarang. Beliau juga mengatakan dirinya berupaya mengikuti perkembangan teknik/metode mengajar meskipun kurang menguasai IT.
“Anak – anak itu pribadi unik. Satu dengan yang lain tidak bisa dibanding-bandingkan. Saya selalu yakin bahwa mereka punya kelebihan di satu sisi. Nah, itu yang menjadi salah satu motivasi saya untuk tetap memberi ‘nilai’ yang layak karena mereka bukan anak-anak yang bodoh. Sebagai catatan khusus bagi anak-anak yang tidak pernah/jarang hadir di forum daring/luring hati kecil saya tidak rela jika nilai mereka sama dengan yang rajin. Jadi harus tetap ada perlakuan khusus.” Tulis Bu Dian saat ditanya tentang bagaimana cara beliau dalam menghadapi siswa-siswi dengan watak dan kepribadian yang berbeda.
Adapun pesan Bu Dian yang ingin beliau sampaikan kepada siswa siswi SMA Khadijah yaitu, Semoga guru guru yang kebetulan tidak pernah mengajar di kelas mereka, tetap dianggap sebagai guru mereka dengan budaya 3 S, senyuim, sapa dan salam. Juga terhadap karyawan SMA Khadijah. (zil)
Guru Idola ku pas SMA