Cerpen

Cerpen-cerpen: Siapa Pilihanmu?

Oleh: Zafarani Gina Putri Sholehah

Siapa Pilihanmu?

Hujan membasahi jalanan di depan rumahku, dan aku berada di teras memandangi jalanan yang basah terkena hujan. Ditemani teh hangat di sore hari dan beberapa pikiran-pikiran acak yang entah tiba-tiba melintas.

Saat aku menyeruput tehku yang bahkan sudah setengah dingin, aku tak sengaja melihat baliho besar dengan sobekan-sobekan banyak berbentuk segitiga guna jika hujan angin, baliho tak ambruk, dengan berisi foto capres dan cawapres yang terpampang jelas di tengah.

Seakan disuruh, pikiranku seolah terhapus tergantikan dengan ‘Siapa yang aku pilih untuk masa depan negara?’ mengingat ini adalah hak suara pertamaku.

Terlepas dari itu semua, sejujurnya aku lebih tak sabar meng-upload story jari kelingking bertinta ungu sebagai tanda sudah mencoblos, maklum saja remaja masa kini.

Saat itu juga lamunanku buyar bersamaan dengan seseorang memanggilku dari dalam rumah.

“Moon makan” teriak ibuku cukup keras.

Aku pun membereskan cangkir teh dan beranjak masuk. Setelah acara mengisi perut, sepertinya aku ingin tidur mengingat hawa hujan yang sangat enak untuk tidur.

Tetapi seakan waktu tak mendukungku untuk tidur, ibuku malah mengajak ngobrol seputar dunia kuliah, dan….. apa yang kupilih untuk masa depan negara.

“Moon, emang kamu mau pilih siapa?” tanya ibuku sembari mencomot tempe goreng yang tersisa.

“Enggak tau” jawabku menggelengkan kepala.

“Ya sudah, pikirkan matang matang pilihanmu nanti. Ini adalah hak suara pertamamu yang nantinya akan menjadi masa depan negara” ujar ibuku.

Sebenarnya aku sudah sedikit jengkel dengan pertanyaan tentang itu beberapa bulan ini, entah pertanyaan itu berujung ke sebuah lelucon atau serius, pertanyaan itu seperti mengejarku di kehidupan nyata bahkan di pikiran. Sedikit jujur saja aku tak terlalu update tentang pembahasan seperti itu.

Mungkin akan kupikirkan nanti, entah kapan. Tapi apakah aku boleh berharap?

Aku berharap semoga siapapun yang terpilih bisa menjaga semua semua kewajibannya dengan baik.

-Penulis merupakan pecinta mie rebus dikala hujan


Oleh: Daniswara Pradana Hamzah

Harmoni di Bawah Langit Biru

Di suatu kota kecil bernama Serumpun, warga hidup rukun dalam keberagaman. Mereka menjaga lingkungan hidup dengan penuh kesadaran, menanam pohon dan memilah sampah. Setiap minggu, warga berkumpul dalam sebuah forum untuk membahas isu-isu lingkungan.

Demokrasi menjadi landasan utama. Pemilihan pemimpin dilakukan dengan suara mayoritas, dan keputusan penting diambil setelah diskusi yang mendalam. Rakyat Serumpun memahami bahwa keberlanjutan lingkungan dan kehidupan sosial tergantung pada keterlibatan aktif mereka dalam proses demokratis.

Suatu hari, muncul konflik terkait pembangunan yang diusulkan di tengah kota. Sebagian warga mendukung untuk membangun pusat perbelanjaan modern, sementara yang lain ingin menjaga area itu sebagai taman hijau untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Melalui musyawarah yang adil, warga Serumpun menemukan solusi tengah. Mereka sepakat membangun pusat perbelanjaan yang ramah lingkungan dan akan memberdayakan pekerja lokal. Keputusan itu diambil setelah pengambilan suara yang merata dari semua warga.

Proyek pun dimulai, dan masyarakat Serumpun tetap bersatu. Mereka melibatkan semua lapisan masyarakat dalam proses pembangunan, menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kehidupan sosial kota. Setiap langkah diambil dengan mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan.

Taman hijau tetap ada, tetapi kini menjadi area rekreasi yang menyatu dengan kemajuan kota.

Warga Serumpun belajar bahwa demokrasi bukan hanya tentang mengambil keputusan, tetapi juga memastikan partisipasi semua warga untuk mencapai keadilan dan keberlanjutan.

Seiring berjalannya waktu, Serumpun tetap menjadi contoh harmoni antara lingkungan hidup, demokrasi yang kuat, dan kehidupan sosial yang sejahterah.

-Penulis merupakan salah satu siswa SMA Khadijah Surabaya yang duduk di bangku kelas X-1

Source pict: Pinterest

324 total views, 3 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *