Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan selanjutnya bagi siswa-siswi setelah duduk di bangku SMA dimana mereka berusaha menggapai Universitas impiannya untuk mewujudkan cita-citanya. Sama halnya dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2022 ini SMA Khadijah kembali mengadakan “Edufair” secara virtual padah hari Kamis (06/01).
Acara ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut yang di mulai pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu lewat via zoom. Agenda ini di hadiri oleh guru, narasumber, wali murid, alumni dan tertu saja siswa-siswi kelas XII. Mulai dari pengenalan Universitas hingga pendaftaran.
Pemaparan materi pertama di mulai oleh Bapak Ignasius Ferry K. Mutter selaku perwakilan dari Universitas Ciputra. Beliau mulai memperkenalkan awal berdirinya Universitasnya Ciputra yang didirikan oleh Bapak Ir. Ciputra dimana ia berusaha untuk mewujudkan mimpinya bahwa 25 tahun kedepan akan ada 4 juta Intrepener baru di Indonesia dan mendirikan Universitas Ciputra pada tahun 2006. Tak hanya itu Beliau juga menjelaskan tentang fakultas apa saja yang ada disana serta mengenalkan siswa-siswi pada fasilitas yang tersedia.
Beranjak ke Universitas Dinamika, Ibu Eka Yuliana, S.Kom., M.Ak sebagai perwakilan dari Universitas Dinamika. Beliau sendiri menjelaskan bahwa jika sebelumnya Stikom ini terbatas hanya di IT saja, sekarang sudah memiliki Bisnis, Pariwisata dan Desain. Universitas Dinamika juga memiliki 3 fakultas diantaranya; Teknologi dan Informatika, Desain dan Industri kreatif, serta Ekonomi dan Bisnis.
“Dimana kalau tiga bidang ini berkolaborasi tentunya akan bisa menjawab tantangan di era digital seperti saat ini” Ujarnya via zoom
Selanjutnya beralih pada TIU (Tokyo International University) yang dibawakan oleh Fatma Kusumaning Tyas sebagai pembicara langsung dari TIU. Tidak hanya berlokasi di Saitama, mereka akan membuka kampus baru pada tahun 2023 yang berlokasi di Ikebukuro yang terletak di Tokyo pusat.
TIU sendiri juga memiliki program baru dimana tidak diperlukan lagi kemampuan berbahasa Jepang akan tetapi di gantikan dengan kemampuan berbahasa Inggris.
Untuk S1 disana mereka menyediakan 3 jurusan yaitu Basic Economics, Digital Bussines & Innovation dan International Relationship
Kemudia berganti pada PPNS (Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya), yang di wakili oleh Ibu Nurul Hidayati, S.S., M.M. sebagai pembicara langsung dari PPNS. Seperti yang kita ketahui PPNS dulunya merupakan anak dari ITS dan kini berkembang menjadi Institusi Pendidikan Mandiri.
“Kenapa pilih PPNS? Karena akreditasi kami A dan boleh dibilang hanya 5 Politeknik di Indonesia yang akreditasinya A, kemudian satu-satunya Politeknik yang fokus pada bidang perkapalan dan juga Teknologi penunjang. Kemudian PPNS juga memiliki ratusan mitra industri dan menjadi 5 besar Politeknik terbaik versi Webometrics”. Jelasnya via zoom
Jalur masuk PPNS ada bermacam-macam, di antaranya ada SNMPTN, SBMPTN, SNMPN, SBMPN, dan UM-PPNS.
Vinda Maya Setianingrum, M.A. selaku perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya. Beliau memaparkan tentang beberapa hal, lebih kepada program studi yang ditawarkan oleh UNESA.
Perwakilan dari UNESA bercerita, dulunya, UNESA dikenal dengan IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Surabaya. Namun, pada tahun 1999 resmi berganti nama menjadi UNESA. Alasannya, jurusan dan program studi yang ditawarkan saat ini tidak hanya kependidikan. Tetapi ada keilmuan murni juga.
Disebutkan oleh Vinda, UNESA merupakan kampus yang ramah dengan disabilitas.
“Jadi, teman-teman saat ini mungkin tau ya, pak Presiden Jokowi saat mengedepankan kegiatan atau hal-hal yang berkaitan dengan ramah disabilitas. Bahkan sekitar dua bulan yang lalu, pak Presiden membentuk yang namanya Komisi Disabilitas. Betapa pentingnya sekarang, kesetaraan. Bahwa semuanya itu memiliki hak yang sama untuk menikmati pendidikan dan juga bekerja sama dengan yang lain.”
Jalur masuk UNESA, yaitu: SNMPTN, SBMPTN, SPMB.