Oleh: Renata jasmine

Opini | Turcham Media SMAKH – Secara tidak sadar, setiap harinya kita memutuskan sesuatu untuk dipilih. Banyak hal yang kita pilih bisa pakaian apa yang akan kita kenakan, makanan apa yang akan disantap pada hari itu dan lain sebagainya. Tetapi tidak selalu tentang keputusan-keputusan sederhana, terkadang ada waktu di mana kita harus memutuskan hal yang besar.
Tidak banyak orang membahas hal ini. Tetapi tidak sedikit pula beberapa orang masih bingung dengan apa yang harus ia lakukan dengan kehidupannya. Tidak masalah, karena hal tersebut merupakan proses yang membutuhkan beberapa waktu.
Akan tiba waktu yang tepat dimana kita dapat menentukannya. Selama proses tersebut, tetap kita harus berusaha. Salah satunya dengan melihat video Steve Jobs, pendiri Apple Inc dan Animasi Pixar yang memberikan pidato pada acara kelulusan Mahasiswa di Universitas Stanford tanggal 12 Juni 2015. Video tersebut dapat ditonton di Youtube di akun Deddy Prawiro Hakki. Lihat video.
Pada pidato tersebut Steve Jobs menyampaikan pidato yang berisi tentang kisah perjalanan hidup beliau dalam mencapai kesuksesannya. Walaupun Steve Jobs menyampaikan pidato dengan Bahasa Inggris di Youtube Aku Deddy sudah ada subtitle Bahasa Indonesia yang dapat membantu lebih memahami isi dari pidato tersebut. Video dengan berdurasi 14:33 menit, sangat bermanfaat untuk ditonton.
Pidato Steve Jobs diawali dengan kisah beliau berjudul “Connecting the Dots” atau dalam Bahasa Indonesianya “Saling Menghubungkan Titik-Titik dalam Hidup”.
Secara garis besar Steve Jobs bercerita tentang masa kecil hingga remajanya di mana beliau merupakan anak yang dirawat oleh orangtua angkatnya. Dilanjutkan ke puncaknya ketika Steve Jobs memutuskan untuk berhenti kuliah dan memilih untuk melakukan apa yang benar-benar beliau lakukan.
Kehidupannya setelah beliau memutuskan hal tersebut sangat berat. Beliau harus mengalami krisis ekonomi di mana beliau harus berjuang untuk mengumpulkan cukup uang dengan mencari botol bekas hingga jalan jauh untuk mencari makanan. Tetapi karena itu merupakan pilihannya, Steve Jobs melakukanya dengan senang.
Kisah tersebut berlanjut ketika beliau memutuskan untuk ikut kelas kaligrafi. Tidak ada yang menyangka dengan mengikuti kelas tersebut 10 tahun kemudian, Steve Jobs bisa mengaplikasikan ilmunya untuk merancang computer Mac pertama dengan tipografi yang indah dan dapat digunakan oleh semua orang sampai sekarang.
Kisah kedua tentang “Love and Loss” dengan arti “Cinta dan Kehilangan”. Di sini beliau mengisahkan tentang bagaimana dia “dipecat” dari perusahaannya sendiri. Dimana beliau sudah menghabiskan waktu masa mudanya untuk mendirikan perusahaan tersebut, terpaksa beliau harus lepaskan. Kehilangan pasti, tetapi bukan berarti Steve Jobs berhenti begitu saja. Setelah dipecat beliau berusaha untuk mendirikan perusahaan lain dan hal tersebut merupakan cita bakal bedirinya Animasi Pixar. Selain itu, Steve Jobs berhasil bertemu dengan pasangan hidupnya, Lauren.
Beliau menutup pidatonya dengan kisah tentang “Death” dengan “Kematian”. Steve Job menceritakan tentang penyakit yang pernah beliau derita dan hal yang beliau lakukan saat mengetahui penyakitnya. Bahwa beliau selalu menanamkan kepada dirinya saat bangun tidur bahwa hari ini adalah hari terakhirnya untuk hidup. Terkesan menyeramkan, tetapi hal tersebut benar adanya. Dengan hal tersebut, Steve Jobs dapat menentukan keputusan-keputusan penting di hidupnya.
Setelah menonton video pidato Steve Jobs banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari setiap kisahnya. Dari kisah yang pertama “Connecting the Dots”, tidak ada salahnya untuk melakukan apa yang kita suka. Tidak ada salahnya untuk mengikuti kata hati dan insting. Tetapi tentu ingat, apa yang kita pilih harus dipertanggungjawabkan. Ketika kita sudah memilih, lakukan dengan sungguh-sungguh dan jangan pernah menyesali keputusan tersebut.
Di kisah kedua “Love and Loss” kita belajar bahwa mengikhlaskan merupakan jalan terbaik. Ketika tidak semua yang kita inginkan terwujud atau ketika hal yang sudah kita perjuangkan harus kita lepaskan begitu saja. Lepaskan dan ikhlaskan. Kesal sudah pasti tidak hal tersebut tidak akan mengubah apapun. Segera bangkit dan tetap lakukan apa yang kamu suka.
Kisah terakhir “Death”, kisah ini yang paling membuat saya tersadar bahwa kita tidak hidup selamanya. Lakukan apapun dengan sungguh-sungguh karena kita tidak pernah tahu kapan akan berakhir. Jangan pernah menunda-nunda pekerjaan dan manfaat setiap peluang yang ada.
Video Steve Jobs sangat saya rekomendasikan untuk ditonton. Penyampaiannya yang jelas dan waktunya tidak terlalu lama tetapi tetap berbobot. Bisa menjadi bahan tontonan ketika sedang santai ataupun sedang menunggu.
Walaupun hanya dengan waktu yang singkat kita tetap harus mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Sesuai dengan yang disampaikan Steve Jobs dalam menutup pidatonya, bahwa jangan pernah menyia-nyiakan waktu. Selalu mengembangkan diri dan jangan pernah berpuas diri. Carilah ilmu dan buatlah pengalaman yang berharga sebanyak-banyaknya. Pilihlah jalan hidupmu.
Stay hungry, stay foolish (Tetaplah lapar, tetaplah bodoh)
Sehingga kita selalu berusaha untuk bergerak, memuaskan diri dengan berbagai hal yang bermanfaat. []

*Penulis merupakan siswa SMA Khadijah yang baru saja menyelesaikan novel perdananya yang judulnya EUNOIA.
**Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay