Tafsir Wangsit Siliwangi dan Kebangkitan Nusantara adalah buku yang ditulis oleh E. Rosakat Asura yang merupakan tafsiran dari naskah Wangsekerta, dan diterbitkan oleh penerbit Imania. Buku ini berisi tentang kebangkitan nusantara – ngadegna padjajaran anyar – yang telah diprediksi oleh Prabu Raga Mulya Suryakancana ketika sisa-sisa pasukan padjadjaran mundur ke arah selatan pada 1579.
Tersurat dalam Wangsit Siliwangi, kebangkitan itu akan terjadi setelah empat jalan lima kali seratus tahun. Bila dunia memandang prediksi hancurnya menara kembar WTC, New York, sebagai ramalan spektakuler dari Nostradamus, maka tak kalah spektakulernya adalah apa yang diprediksi Prabu Siliwangi terakhir itu. Periodisasi sejarah Nusantara sejak kedatangan orang Eropa (kebo bule) sampai dengan Raja Panyelang, membuktikan kredibilitas dan kecermatan prediksinya.
Dua isu mutakhir seperti proyek jembatan membelah bumi dan pemaksaan penyeragaman keyakinan, jauh hari telah diprediksi Prabu Siliwangi. Kebangkitan Nusantara yang gilang-gemilang dalam prediksi Prabu Suryakancana akan terjadi setelah berlangsungnya Perang Kalasirna, didahului kemunculan Budak Angon dan Budak Janggotan. Dalam memprediksi – Prabu Siliwangi dan Nostradamus – menggunakan bahasa yang multitafsir.
Nostradamus menuangkannya dalam bentuk kuatrain, Prabu Suryakancana dalam tuturan pantun. Percaya atau tidak, titik awal kebangkitan menurut perhitungan siklus sinusoida akan dimulai pada 2017 mendatang.
Buku ini sangat cocok bagi pembaca pencinta sejarah sebab di dalamnya memuat beberapa prediksi masa Prabu Siliwangi, kerajaan Padjajaran, dan kerajaan Majapahit yang sangat lengkap. Selain itu, di dalamnya juga terdapat beberapa cuplikan naskah Wangsit Siliwangi versi Wahyu Wibisana dan versi Jagasatru IV. Namun, terkadang walau sudah selengkap dan sejelas mungkin dijelaskan sejarah dalam buku ini tetap saja masih ada beberapa bahasa yang kurang dipahami oleh orang awam. (Hanun Istnaini)