Pengulas: M. Axel Sunday Ramazan
Aku pergi ke Kebun Raya Mangrove bersama 2 orang temanku, kami berangkat dari sekolah, perjalanannya memakan waktu sekitar 1 jam, karena terjadi kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan. Mendekati Kebun Raya Mangrove, salah satu temanku kaget karena ia merasa tempatnya sudah berbeda jauh dari waktu pertama kali ia kunjungi.
Kami memarkirkan kendaraan di tempat yang telah disediakan, kami harus membayar retribusi parkir sebesar Rp. 10.000. Setelahnya kami berjalan sejauh 100 meter untuk menuju loket pembelian tiket. Di loket terpampang dengan jelas harga yang dipatok perorangnya dan fasilitas penunjang lainnya, kami membayar sebesar Rp. 15.000 untuk 3 orang.
Memasuki area wisata kami disambut dengan photo both bertuliskan “Kebun Raya Mangrove” Hal yang umum dijumpai di tempat wisata, di depan photo both terdapat toko souvenir, kantor pengurus, dan prasasti peresmian tempat wisata ini. Sebelum memasuki area utama kami melihat papan informasi yang menjelaskan denah lokasi, dan berbagai jenis tanaman yang ada. Memasuki pintu masuk area utama kami berjalan di atas jembatan kayu dan melihat begitu banyak pohon bakau yang tersusun dengan rapi menutupi sinar matahari yang bersinar terik.
Seiring kami berjalan kami menemui tempat sampah, gazebo, papan pengingat agar tetap menjaga kebersihan selama berada di dalam area tersebut. Ketika kami berjalan, kami menemui pasangan yang sedang bersantai di gazebo, tentunya hal itu membuat pikiran menjadi sedikit terganggu karena tidak adanya kamera pengawas dan sepi nya tempat itu.
Area utama ini juga belum sepenuhnya jadi karena kami menemui beberapa pekerja proyek yang sedang membangun aviary. Jalan yang kami lalui terasa sama saja, karena bentuknya ya begitu saja, sebetulnya ada petunjuk yang diberikan namun kami tidak terlalu mengikuti petunjuk itu, sehingga selama kita berjalan kami hanya terus berputar di tempat itu, dan malah kembali ke titik awal bukannya ke pintu keluar, kami pun keluar di pintu masuk.
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan kami menuju keseluruh tempat wisata ini, kami menemukan science center, jembatan yang dibangun megah hanya untuk menyambungkan wahana atv, sentra wisata kuliner yang baunya menggugah selera lengkap dengan live musik dan bisa karaokean juga, dermaga kapal dengan playgorund kecil-kecilan, dan menara pantau yang diberi nama menara marina.
Kami menemukan sesuatu yang unik saat kita akan menuju ke mobil kembali, yang membuat kami tertawa, yaitu patok perbatasan antar kecamatan, mungkin ini kali pertama kami melihat patok semacam ini.
Demikian ceritaku dan teman-temanku di Kebun Raya Mangrove ini. Jika kalian berminat untuk mengunjungi silahkan datang ke tempat ini, yang beralamat di Jl. Medikan Sawah Timur Segoro Tambak Sedati, Kecamatan Rungkut. Sayangnya tempat wisata ini belum memiliki laman instagram resminya, namun sudah banyak media yang meliput tempat ini, jadi kalian tidak akan kesulitan dalam mencari informasi.
-Penulis merupakan siswa kelas X-4 SMA Khadijah yang masih cantengan
48 total views, 3 views today