Seberkas Memori
Entah, tiap kali kulihat samudera
Ku teringat caramu tertawa
Ceria dengan pipi merah merona
Pesona yang tak bisa kuurai dengan kata
Aku sadar, seharusnya kau tak lagi memicu debar
Tatkala namamu tak sengaja kudengar
Kau membuatku terjebak
Di tengah puing kenangan yang berkerak
Aku lelah jika harus terus sembunyi
Sebab bayangmu selalu saja kutemui
Datang memandang dan menghantui
Merekatkan kembali berkas-berkas memori
-21 November 2019
Rawalumbu, Bekasi
——————————————————————
Di Singgasana Raja
Langit kotaku beradu dengan debu
Seruan berkobar di tanah yang sedang terkapar
Di kejauhan, keadilan lantang diteriakkan
Entah, untuk siapa gerangan
Sebagian membisu di perapian Mencari kehangatan Di tengah dinginnya peperangan Mencari kawan di antara sekumpulan lawan
Di singgasana, raja asyik bermain drama
Memicu murka semesta
Saat harap dan mimpi rakyatnya
Hanya berbalas canda
-26 September 2019
Rawalumbu, Bekasi
——————————————————————
Balada Rakyat Jelata
Alunan suara-suara lugu
Menghampiri dengan raut wajah yang lucu
Sementara khayalak sibuk memikirkan lebaran
Mereka sibuk mencari rupiah di jalan
Di manakah adanya nurani
Para penguasa yang mengaku cinta NKRI
Haruskah rakyat terus dikebiri?
Dengan dalih pembangunan ekonomi
Rakyat sibuk bekerja, penguasa asyik mendosa Pajak terus dibayar, kemiskinan masih terbiar Untukmu para penista amanah Haruskah menunggu Tuhan mengirim musibah?
-31 Mei 2019
Rawalumbu, Bekasi
Puisi ditulis oleh Adnan Zaki dan Topik Hidayat, dapat dihubungi di akun instagram @kumpulanpuisikehidupan