Guru

Laoshi Asmania: Hidup Tak Berhenti Berjalan

Turcham.com – Laoshi (老师) dalam Bahasa Mandarin berarti “guru”. Kata ini juga digunakan sebagai panggilan guru seperti ‘Ibu Guru’ atau ‘Pak Guru’ dalam Bahasa Indonesia. Nah, sudah tahu belum, siapa Laoshi kesayangan teman-teman di SMA Khadijah? Kalau begitu, kenalan, yuk sama Laoshi Asmania!

Asmania Rizki Nurjannah S. atau kerap disapa dengan Laoshi Asmania ini adalah seorang guru Bahasa Mandarin SMA Khadijah Surabaya yang sudah menemani teman-teman kelas Bahasa dan IPS sejak 2017. Saat ini beliau sedang sibuk menjadi guru di berbagai tempat, termasuk di SMA Khadijah, menjadi guru ekstrakurikuler Bahasa Mandarin di sebuah sekolah dasar, serta mengajar les Bahasa Mandarin secara daring via Zoom Meeting. Tak lupa, dirumah ia juga menjadi seorang ibu dengan seorang putra lucunya yang masih bayi.

Berawal dari masa SMA, ibu dari Laoshi menyuruh beliau untuk masuk ke kelas IPA dengan harapan untuk mengejar jurusan kebidanan di perguruan tinggi. Laoshi Asmania yang mengakui bahwa dirinya adalah seorang penurut kepada orangtua, tetap bergabung dengan kelas IPA namun tidak menginginkan jurusan tersebut. Pada saat kelas XII, beliau mendapatkan SNMPTN di salah satu perguruan tinggi namun tidak mengambilnya karena alasan sebelumnya. 

Ibunya lalu merekomendasikan untuk mengambil jurusan Bahasa Mandarin di UNESA, mengetahui bahwa anaknya ini berpengalaman mengajar Bahasa Inggris di bimbingan belajar saat SMA. Beliau akhirnya mengambil jurusan tersebut agar mendapatkan ilmu baru selain Bahasa Inggris tadi. Tantangan pun dimulai.

Tahun pertama dalam jurusan tersebut, wanita kelahiran 1996 ini tidak mengerti sama sekali apa yang diajarkan oleh sang dosen. Kebetulan, dosen beliau langsung berasal dari Negeri Tirai Bambu ini,  dan sama sekali tidak mengerti Bahasa Inggris, apalagi Bahasa Indonesia. Kegiatan belajar mengajarpun dilakukan dalam Bahasa Mandarin saja. Laoshi akhirnya hanya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan bantuan teman-temannya. Hingga tahun selanjutnya, Laoshi sudah mulai dapat mengikuti pembelajaran. Laoshi juga bercerita bahwa beliau mampu mempertahankan dan men-stabilkan IPK-nya hingga tidak pernah jeblok

Kelulusan beliau dari UNESA pada tahun 2015 bukan berarti petualangannya sudah selesai. Beliau sempat bekerja pada suatu pabrik selama kurang dari setahun, bukan sebagai buruhnya, melainkan menjadi seorang interpreter. 

Interpreter adalah seseorang yang bertugas menerjemahkan perkataan secara langsung antara pihak satu kepada pihak lainnya. Disini, Laoshi menjadi penerjemah antara mekanik dari China, dan para buruh pabrik tersebut untuk berkomunikasi. Sayangnya, pada pekerjaan ini, Laoshi mendapatkan perlakuan tak pantas yaitu rasisme atau intoleransi dari mekanik tersebut. Beliau mengaku dipersulit untuk menjalankan ibadah shalat, hingga mempertanyakan dan menyuruh beliau melepas hijabnya.

Tak berlama-lama disitu, beliau mulai mencoba mengajar ke sekolah. Laoshi mendaftar pada SMA Khadijah pada 2017 dan mengikuti berbagai tesnya. Akhirnya, beliau diterima dan telah mengajar Bahasa Mandarin hingga saat ini. Laoshi menjelaskan bahwa beliau enjoy mengajar pada kelas Bahasa yang notabene berisi siswa perempuan semua. Tahun selanjutnya beliau dipindahkan ke kelas IPS yang ternyata juga tak kalah asiknya. 

Nah, yang terakhir, Laoshi Asmania ada pesan, nih, untuk teman-teman yang sedang belajar Bahasa Mandarin, khususnya dengan Laoshi Asmania, hehe.

“Saya paham bahwa Bahasa Mandarin adalah bahasa yang baru untuk kalian sehingga kalian merasa ini terlalu sulit. Meskipun secara gramatikal, Bahasa Mandarin jauh lebih gampang daripada Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang membutuhkan perubahan tenses. 

Saran saya, cintai dan sukai dulu gurunya, karena saya juga akan selalu berusaha untuk membuat kalian nyaman belajar dengan saya. Sehingga saya harap kalian bisa mencintai dan menyayangi Bahasa Mandarin selayaknya kalian mencintai saya sebagai guru Bahasa Mandarin kalian.” (qis)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *