Tepat 77 tahun yang lalu Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara Inggris serta tunduk pada Inggris. Namun, permintaan itu ditolak dan rakyat Surabaya langsung membuat pertahanan di dalam kota yang dikomandoi oleh Mayjen Sungkono.
Mereka mengundang seluruh unsur masyarakat untuk mempertahankan kota Surabaya dan menjaga kedaulatan Indonesia. Bung Tomo menjadi salah satu tokoh yang membakar semangat juang Arek-arek Surabaya melalui stasiun radio hingga meletuslah pertempuran pada 10 November 1945 yang kemudian dikenal dengan Hari Pahlawan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan generasi muda untuk mengenang jasa para pahlawan dengan menumbuhkan semangat cinta tanah air melalui partisipasi dalam upacara hari pahlawan. Pada pagi hari ini (10/11) digelar upacara yang diikuti oleh seluruh siswa siswi beserta guru yang sudah berkostum bak para pahlawan. Di kesempatan ini juga para petugas upacara diwakili oleh siswa siswi dari SMP Khadijah.
Pemberian Amanat oleh Bapak Drs. H. Abdullah Tsani, M. Pd selaku pembina upacara menjadi highlight dalam upacara ini, beliau berpesan kepada seluruh siswa siswi agar semangat untuk berjuang di era globalisasi ini.
“Merdeka atau mati itu semboyan mereka, tanpa ada pamrih sepeserpun! semangat ini tetap harus berkobar pada anak anak sekalian, tentunya perang sekarang bukanlah perang mengangkat senjata tetapi perang ilmu pengetahuan, maka saya titip yang pertama tolong komitmen jaga kedisiplinan sebaik baiknya! jangan melakukan penyimpangan dan gunakan kesempatan sekecil apapun untuk menjuarai lomba, semangat kepahlawanan harus terukir di diri kita dengan cara belajar sebaik baiknya” jelas beliau.
Paduan suara SMA Khadijah yakni Laras Voice menggema di seluruh Khadijah raya dengan pembawaan lagu maju tak gentar dan Surabaya yang menggugah antusiasme dan semangat seluruh siswa siswi. Pembacaan doa sebagai rangkaian penutup upacara pagi ini dipimpin langsung oleh Bapak H. Rochman Firdian.
Selepas upacara terdapat penampilan yang paling ditunggu tunggu seluruh rakyat Khadijah yakni Drama Kolosal Hari Pahlawan oleh Teater Kharisma. Drama ini sebagai memorial akan peristiwa pertempuran Surabaya dimana seluruh ruangan kelas SMA Khadijah berhasil di sulap bak area eigendom kekuasaan belanda.
Penampilan nya yang dinilai sangat totalitas berhasil menyihir para penonton untuk hanyut ke dalam perasaan pilu, gelisah, dan bangga ketika akhirnya sang saka merah putih berhasil berkibar tinggi dengan iringan lagu gugur bunga dan drama resmi selesai dengan tepukan gemuruh seantero Khadijah. (Lal)
1,233 total views, 3 views today