Oleh: Winy Yasshirly A*
Berbuat baik kepada sesama dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satu contohnya terdapat dalam artikel “Promosi Menyumbang” oleh Azrul Ananda yang ditulis dalam web happywednesday.id, yakni dengan cara menyumbang. Ingin berbuat baik melalui sumbangan, tapi tidak punya uang? Apakah bisa? Tenang saja, dalam artikel tersebut terdapat solusi lain dari cara menyumbang yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.
Kebanyakan orang akan menyumbangkan uangnya kepada korban bencana alam atau dana sumbangan tersebut diberikan pada orang yang membutuhkan. Tidak hanya masyarakat berduit tebal saja yang ingin membantu untuk memberikan sumbangan, tapi ada masyarakat dari kalangan menengah ke bawah yang ingin menyumbang juga. Jika begitu, apa ada solusi lain? Tentu saja ada, karena setiap masalah pasti ada solusinya. Tapi ingat, tidak perlu memaksakan diri atau gengsi karena yang lainnya menyumbang sedangkan kita tidak melakukannya.
Seperti yang ditulis dalam artikel tersebut, “Mencari sumbangan dengan cara berdiri pegang kotak kardus di perempatan” merupakan salah satu cara yang sering kita jumpai. Cara lainnya yang disebutkan dalam artikel tersebut adalah “Saya ingat pengalaman waktu tinggal di negara maju.
Di sana, kalau ada anak muda atau organisasi ingin mengumpulkan dana, yang dilakukan bukan sekadar berdiri di pinggir jalan minta uang. Kalau memang tidak bisa menyumbangkan uang secara langsung, maka yang disumbangkan juga bukan sekadar waktu.
Mereka juga menyumbangkan energi dan kerja fisik. Contohnya seperti yang di banyak film. Bikin acara cuci mobil.” Cara berikutnya adalah “Ada sekelompok orang penghobi sepeda melakukan kegiatan menggalang dana.” Selain itu ada cara menyumbang versi Azrul Ananda yang menarik, yakni “Atau, ikut cara saya yang asyik. Menyumbang tapi dengan mencari sensasi untuk entertainment pribadi. Saya sudah melakukannya beberapa kali.”
Nah, dari cara di atas mana yang menarik untuk dilakukan? Ya, memberikan bantuan tidak sebatas itu saja, jadi bisa dilakukan dengan cara lainnya. Seperti mengumpulkan barang-barang bekas, membantu merawat korban bencana alam dengan sukarela, menyenangkan hati para korban bencana alam, dan masih banyak lagi.
Menurut artikel tersebut, ada saran dari Azrul jika tidak bisa memberikan sumbangan langsung berupa uang atau barang, yakni “Bagi yang tidak bisa memberikan sumbangan langsung berupa uang atau barang, mungkin ini pula masa-masa untuk berpikir kreatif, melakukan sesuatu yang benar-benar nyata manfaatnya untuk orang lain juga. Bukan sekadar berbuat dan mencari sensasi, apalagi berpromosi.”
Memberi bantuan harus dilakukan dengan tulus dari hati yang terdalam dan ikhas. Kegiatan tersebut dapat menbawa dampak baik bagi diri sendiri, salah satunya adalah peduli terhadap sesama, meningkatkan rasa kemanusiaan, dan mengedepankan kebutuhan orang lain setelah itu baru kebutuhan diri sendiri. Maka dari itu tidak ada salahnya untuk melakukan kebaikan, justru dengan berbuat baik kita mendapatkan pahala. Semakin banyak kebaikan yang kita tanam, maka semakin besar pula pahala yang kita dapat.
*Penulis merupakan siswa SMA Khadijah kelas XII IPA 4
|Gambar oleh Mircea Ploscar dari Pixabay