Oleh: Nizaar Syarif Suharsoyo
Menurutku masa-masa paling indah saat SMA adalah saat kelas 11. Masa dimana belum ada beban, masa mulai dekat dengan banyak teman, dan masa-masa bermain. Sering kali ditanya,”mau kemana (kuliah)?“, lalu dengan jawaban yang sama,”belom tau, hehe” sambil meringis.
Memang sangat sulit menentukan arah jalan, tidak sedikit juga yang salah arah. Menurutku semua anak SMA pernah menghadapi masalah seperti itu. Lalu apa yang harus aku lakukan saat itu?
Awal mula kelas 12 aku masih bingung memilih universitas impian ku. Yang hanya terpikirkan hanyalah FK, jurusan bergengsi. Tapi entah bagaimana apakah aku mampu atau tidak. Awal semester 1 aku sudah tidak lagi mencari sertifikat lomba, gara-gara kebanyakan sih (anjayy).
Aku fokus menaikan nilai agar memperbesar kemungkinan aku masuk eligible. Ada sedikit rahasia dapur dari aku untuk mendapat nilai bagus dan peringkat tinggi di SMA Khadijah. Yang banyak orang tahu memang ya harus melengkapi tugas dan aktif di kelas biar nilai kalian tidak kosong.
Tetapi ada satu lagi menurutku, yaitu kalian harus mempunyai sertifikat yang sertif itu sangat kuat untuk diadu di SNBP. Itu sangat cukup membuat aku jadi peringkat 1 di kelas saat semester 5 yang padahal saat itu beberapa anak lain lebih pantas mendapatkannya karena mereka lebih rajin mengumpulkan tugas dan lebih aktif di kelas ketimbang aku. Tetapi endingnya tetep aku, wkwk.
Awal semester 2 pun, aku masih bingung kemana tujuan ku setelah SMA ini. Aku merasa nihil untuk aku mengejar FK. Dari situ aku berdiskusi dengan ayah ibu ku, dan hasil nya ada satu prodi yang cocok buat aku, yaitu Aktuaria.
Saat itu juga terdapat pengumuman eligible. Aku masuk di peringkat 24. Meskipun semester sebelumnya aku peringkat 1 tapi gara gara nilaiku yang sangat rendah saat kelas 10 membuat eligible ku di tengah tengah.
Aku mencoba bilang Bu Luluk untuk tetap mendaftar SNBP dengan pilihan Aktuaria-ITS. Saat itu memang diperbolehkan oleh Bu Luluk. Tetapi entah kenapa aku tidak yakin karena memang dari dulu Khadijah sangat susah tembus ITS jalur undangan.
Aku SD, sadar diri. Aku mencoba berganti pilihan dan yang hanya terpikir yaitu Unair. Menurutku saat itu peluang cukup besar karena ada alumni yang sertifnya sama plek dengan aku. Dan alumni itu tembus golden ticket FK Unair.
Aku berpikir peluangku sangat besar di Unair. Jadi aku memilih Unair prodi Teknik Industri. Ortu ku sudah mantep juga. Sejak saat itu aku sudah tidak lagi belajar UTBK. Aku berharap besar pada SNBP.
Tapi endingnya warna merah, huhu. Entah kenapa aku dapet warna itu, aku sudah realistis untuk tidak memilih ITS, bahkan ada temanku peringkat 25 eligible hanya 1 dibawah ku tembus ITS, jelas nilai dan sertif lebih baik dari aku toh juga jurusan dia lebih ketat ketimbang jurusan awal ku Aktuaria, tetapi itu memang rezekinya dia dan dia pantas.
Dari itu yang bisa kulakukan hanya belajar UTBK. Aku berani dan mantep memilih Teknik Industri-ITS yang peminat nya sekitar 1200-an, prodi dengan peminat terbanyak kedua di ITS. Aku belajar, berusaha mengejar materi yang belum aku pahami. Aku belajar sampai aku merasa pede buat ngerjain utbk sesungguhnya.
Ada tips yang aku praktekan dan itu cukup membantu buat persiapan UTBK. Yang pertama adalah ya doa. Minta doa ibu dan yang penting doa tiap habis solat. Bilang aja “Ya allah lulus utbk pilihan pertama taun ini ya allah”, kata Pak Adib waka kesiswaan dulu juga bilang, Perbanyak doa.
“50% usaha, 50% doa
itu salah, yang bener
80% doa, 20% usaha”.
Kedua haram malas. Semalas-malasnya kalian buat UTBK tolong jangan malas, setidaknya kalian nunjukin ke Allah kalau kalian serius dan berusaha.
Ketiga aku menerapkan 1 day 1 TO, tiap hari aku ngerjain try out 7 subtes 155 soal 195 menit. Dari itu, aku kuat bertahan di depan layar tidak mengantuk selama 3 jam.
Yang terakhir aku saranin kalian ambil gelombang 1. Karena aku sendiri, kalau waktu persiapan ku sedikit aku lebih terpacu dan semangat, lagian biar cepet selesai dan lebih gampang timbang gelombang 2.
Itu aja sih tips dari aku, selain tips ada juga kesalahanku saat persiapan UTBK.
Yang pertama aku meremehkan subtes yang mudah. Aku meremehkan subtes KMBM dan PPU. Padahal 2 subtes itu materinya sangat banyak tetapi aslinya mudah jika dipelajari, seperti aturan tanda baca koma dll. Jadi buat pejuang UTBK 2025, ayo genjot semua subtes, bahkan rata rata tertinggi 840.
Kesalahan ku yang kedua aku salah memilih sesi, aku saranin kalian pilih sesi pagi, jelas sesi pagi lebih seger.
Alhamdulillah Allah meluluskan aku di S1 Teknik Industri ITS. Aku bersyukur banget tidak lolos SNBP di Teknik Industri-Unair dan keterima Teknik Industri-ITS.
Minta perak dikasi emas, wkwk. Aku ingin memberi pesan meskipun aku belum pantas memberi pesan karena aku cuma diterima di ITS tidak di univ top 3, wkwk. Pesanku buat pejuang UTBK 2025, buat kelas 12, gapyear ataupun mahasiswa penasaran.
“Perbanyaklah berdoa agar semoga Allah membuka hati kalian untuk senang buat belajar. Semoga semua sukses!!”
-Penulis Merupakan Bagian Dari Klan Refty Yang Melanjutkan Studi di Teknik Industri-ITS
source pict
3 total views, 3 views today