Oleh: Iswatun Iza, S.Pd
Covid19 sudah berlangsung di Indonesia hampir tiga tahun sejak di umumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Tercatat 4.446.694 kasus dan masih meningkat hingga saat ini.
Virus ini terus bermutasi. Terbaru mutasi Covid 19 yaitu omicron yang baru saja terdeteksi masuk ke Indonesia pada Desember 2021. Hal ini diungkap oleh menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kasus Omicron di Indonesia diduga berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari Nigreria. Omicron diasumsikan lebih ringan dibandingkan varian Covid 19 lainya meskipun demikian Omicron tidak bisa dianggap remeh karena penyebaranya berpotensi sangat cepat.
Berikut dampak omicron jika kasusnya terus meningkat di Indonesia.
Pembatasan PTM karena lonjakan kasus aktif.
Sejak awal adanya Covid 19 pembelajaran daring menjadi satu-satunya metode pembelajaran yang efektif untuk diberlakukan kepada murid. Meskipun menjadi satu satunya metode yang efektif, pembelajaran daring tetap memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihan yang dirasakan yaitu mereka dapat belajar dimanapun yang mereka suka. Baik didalam ruangan maupun luar ruangan. Kekuranganya yaitu dalam menggunakan internet terkadang ada saja yang bermasalah pada jaringan ataupun kuotanya. Bisa dipastikan juga ketika pembelajran daring siswa akan kurang fokus karena banyak gangguan dari internal maupun eksternal.
Pada awal tahun 2022 kegiatan pembelajaran tatap muka mulai banyak direalisasikan oleh beberapa sekolah namun hal ini tidak bertahan lama. Awal Februari banyak sekolah yang kembali melaksanakan pembelajaran daring karena adanya beberapa murid dari beberapa sekolah yang telah terpapar Omicron.
Program vaksin booster
Vaksin booster diberikan gratis kepada masyarakat Indonesia yang telah berusia 18 tahun keatas dan sudah menerima vaksin dosis ke dua jarak dalam jangka waktu 6 bulan. Program vaksin booster ini digalakkan sejak 12 januari 2022 karena banyaknya virus varian baru yang bermunculan. Vaksin booster menjadi salah satu usaha pemerintah untuk mencegah banyaknya angka positif yang disebabkan oleh beberapa visrus varian baru terutama omicron yang sekarang sedang menyebar luas di Indonesia.
Turunnya aktivitas ekonomi
Jika kasus Omicron terus meningkat, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan menaikkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). PPKM diberlakukan untuk membendung laju kenaikan angka positif virus. Deangan adanya pemberlakuan PPKM aktivitas masyarakat akan kembali dibatasi, menerapkan sistem kerja Work Form Home (WFH), jam oprasional beberapa tempat seperti supermarket, pasar tradisional, toko klontong, dan swalayan dipersingkat, pusat pembelanjaan dan pusat perdagangan (kafe, restoran, rumah makan) ditutup sementara. Kenaikan level PPKM ini akan mereduksi pergerakan atau aktivitas perekonomian, seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya.
______
Penulis merupakan salah satu pengajar yang mengajar bahasa Indonesia di SMA Khadijah Surabaya.
image: Kompas.com
616 total views, 1 views today