Surabaya, 15 September 1975, kota ini menjadi saksi kelahiran Musyarofah. Perjalanan pendidikannya dimulai dari TK Kartika, dilanjutkan ke SD Musra, lalu SMP dan SMA Khadijah. Setelah itu, beliau meraih gelar sarjana di bidang Syariah dengan jurusan Muamalah dari IAIN Surabaya (sekarang UINSA).
Awalnya, Musyarofah tak tertarik mengarah ke dunia pendidikan. Namun kedua orangtuanya menyarankan untuk menuju bidang pendidikan, meski tak sejalan dengan yang beliau inginkan, hal itu tidak membuatnya tak ingin menjalankannya.
Beliau mengikuti saran tersebut, dan berkat doa serta dukungan orang tua yang membawanya ke jalan untuk menjadi guru di SMA Khadijah. Rasa bimbang sempat menyelimuti, namun semangat untuk membagikan ilmu dan menginspirasi siswa-siswi menguatkan tekadnya.
Bagi Musyarofah, mengajar lebih dari sekadar menyampaikan materi.
Beliau menanamkan nilai-nilai kebaikan dan menumbuhkan semangat belajar dalam diri para muridnya. Pendekatannya hangat, terbuka, dan penuh perhatian, layaknya seorang pemandu yang membantu murid menemukan potensi mereka sendiri.
Selama mengajar, Musyarofah mengabdikan dirinya untuk mengajar Hadits dan Tauhid. Beliau tak kenal lelah dalam membimbing dan mengarahkan para murid menuju pemahaman yang mendalam dan kedewasaan dalam berfikir, meski kemampuan murid berbeda-beda, namun ia yakin bahwa jika ada keinginan di dalam diri mereka, hal itu akan tetap tercapai. Dedikasinya ini menghasilkan generasi-generasi muda yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia.
Tak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga memberikan nasihat dan teladan yang berharga. Beliau adalah figur yang selalu siap mendukung dan mendorong para murid untuk terus belajar, berkembang. Beliau berpesan untuk kepada semua siswa-siswi,
“Kelak kamu akan menemui kehidupan yang luas dan yang terbentang, kamu tidak akan salah jalan dengan ilmu itu, dan tidak akan salah menuju jalan mana yang akan dipilih”
Musyarofah adalah bukti nyata bahwa dedikasi dan keikhlasan dapat menghasilkan dampak yang luar biasa. Beliau adalah guru yang telah menanamkan benih-benih kebaikan dan menggemburkan semangat belajar dalam diri para muridnya. Beliau adalah teladan bagi kita semua untuk terus belajar, berkarya dan berbakti kepada kedua orang tua.
Pengulas: Abu Zayid
996 total views, 3 views today