Oleh: Vania Nirmala
Kisah yang akan aku ceritakan ini adalah kisah yang cukup sulit dalam hidupku. Karena ini adalah sebuah pilihan untuk kebaikan masa depanku nantinya. Yuk simak ceritaku ini kawan.
Setelah aku lulus dari jenjang SMP, pastinya aku ingin sekali melanjutkan sekolah di SMA, dan tentunya SMA Negeri. Karena sejak SD aku sudah terbiasa bersekolah di Sekolah Negeri.
Perjuanganku untuk bisa masuk ke SMA Negeri sangat ketat, karena nantinya aku akan bersaing dengan teman – temanku yang sangat berprestasi. Sedangkan diriku ini yang kurang pandai dan pemalas, hanya bonek alias bondo nekat saja, ehehehe.
Ya, sejak awal SMP aku ingin sekali bisa bersekolah di SMA Negeri 5 Surabaya atau biasa disebut SMALA. Yang terkenal dengan sekolahnya anak kutu buku kawan. Aku sangat bertekad sekali untuk bisa masuk SMALA.
Tetapi apalah daya hasil atau nilai UN yang aku miliki sangat jauh untuk bisa masuk di SMALA. Aku sempat merasa putus asa dan tidak tahu harus bersekolah di mana. Hingga kedua orangtuaku memberikanku pilihan untuk bersekolah di swasta.
Aku diberikan pilihan bersekolah di tempat yang dapat memberikanku pendidikan agama yang baik nantinya untuk diriku, yaitu Al- Hikmah. Ketika mendengar kedua orangtuaku menyebutkan sekolah itu, seketika aku langsung menolak.
Dan aku menemukan pilihan terbaikku yaitu SMA Khadijah. Tetapi kedua orang tuaku berbeda pendapat. Ayahku tidak menyetujui aku untuk bersekolah di SMA Khadijah, tetapi ibuku sangat setuju dengan pilihanku.
Aku pun memberanikan diri untuk mendaftar diri di SMA Khadijah dengan dibantu oleh ibuku. Karena aku yakin, aku akan lebih mudah beradaptasi di lingkungan SMA Khadijah daripada di Al – Hikmah yang terkenal dengan gengsinya.
Benar saja kawan, aku merasa senang setelah bisa menjadi murid SMA Khadijah. Dan beberapa temanku dari SMP akhirnya ada yang satu sekolah denganku lagi. Aku juga cukup mudah mendapatkan teman saat awal masuk.
Ya meskipun sebenarnya aku masih sulit untuk menerima kenyataan pahit karena tidak bisa masuk di SMA Negeri favoritku. Tetapi dari sini aku bisa mengambil hikmah dari semua perjuanganku hingga pilihan terbaikku.
Bahwa apa yang kita inginkan dan impikan itu memang tidak seindah apa yang sudah Tuhan takdirkan untuk kita. Aku yakin pilihanku ini tidak lain sudah menjadi rencana Allah SWT untukku.
Di kamar tidur, kedinginan | 04 / 01 / 2021
*Penulis merupakan klan Elfastco – Unescot
434 total views, 1 views today