Puisi

Puisi-Puisi Kirana Luna Vitruni Kukyla

TANGIS HAMBAMU

Tuhan, orang bilang, Engkau mendengarkan diriku.
Jika iya, terbangkanlah aku menyebrangi kabut pagi,
Embun malam,
Hingga menuju keheningan sore,
Yang masih jauh disana.

Setelah itu, aku akan menggapai sepenuhnya apa yang para manusia selalu banggakan untuk esok hari.
Walau monokromnya hidupku,
Tak bisa menghalau rasa perih.

Hambamu disini meraung tangis bersujud untukmu.
Tengadah tanganku tak hentinya kuberikan untukmu.

Satu-satunya hal yang bisa membuatku berhenti meminta,
Adalah ketika Engkau cabut kemampuanku untuk berdoa kepadamu.

Dari buku yang berjudul “Bahasa Milik Kenangan”

Gambar oleh salamdakwah.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *