Surat Terakhir untuk Dinda
Oleh: Meshikioslee
Ku pastikan mereka merasakan sakit yang sama.
Sakit yang ku derita,
Ketika kamu tidak di sisi ku lagi. Tak akan ku biarkan mereka hidup dengan bahagia.
Akan aku buat mereka hidup sukar, penuh derita,
dan pastinya tidak bisa keluar dari karma. Akan aku binasakan mereka satu-persatu.
Dengan bumbu mati rasa atas kesepian ku.
Aku akan segera menjemput mu, lalu pergi pulang.
Aku tidak akan membuat mu terus menunggu lama,
Usai perang kita kan kembali berjumpa, Dengan buah tangan merdeka.
Cahaya Sang Guru
Oleh: Meshikioslee
Guru, engkau bagai mentari pagi
Menyinari jalan yang penuh misteri.
Dengan kata-kata, kau ukir mimpi,
Di lembaran hati, tertanam abadi..
Guru, engkau pelita dalam kegelapan,
Membimbing kami melewati rintangan.
Meski bebal kami mengundang berbagai masalah,
Cintamu tulus, tiada bermegah.
Kini kami melangkah, jauh dan tinggi,
Namun jejakmu terpatri di hati.
Guru, jasamu takkan kami lupa,
Kau adalah cahaya sepanjang masa.
–Penulis sedang dilanda galau karena PSAS
27 total views, 3 views today