Opini

Wisata Proyek: Jogja Ukir Seribu Cerita

Oleh: Nailal Fariha

Ternyata kalimat Jogja Istimewa itu benar adanya. Bukan hanya suasananya, orangnya, apalagi tempatnya, tapi kenangan yang terbentuk disana susah untuk dilupa bak ukiran yang akan selalu membekas di hati.

Ketika tahu kalau aku akan berangkat ke Jogja untuk wisata proyek jujur rasanya fifty fifty, di satu sisi aku merasa “wah akhirnya kesana juga! ga sabar banget buat explore tempat tempat disana!” tapi di satu sisi juga ada perasaan “haduh kesana buat proyek lagi, proyek lagi!”

Tapi ga terasa datang juga waktunya. Tepat setelah kita semua selesai melaksanakan PAS yang full stress, malam hari nya kita berangkat dengan 5 bus, aku kebetulan ada di bus 2 yang kalau disuruh deskripsiin pakai satu kata, mungkin “heboh” perjalanan dimulai dengan lagu DJ full nonstop.

Pantai Indrayanti, Bangun tidur langsung update story Good Morning Jogja dari Pantai yang memanjakan kedua mata ini, rasanya “wah” walaupun jarak yang di tempuh lumayan jauh tapi terbayar setelah mencium aroma pantai dan menginjakkan kaki di pasir nya.

Namun sebenarnya pikiran yang terbesit pertama kali setelah aku sampai disini itu “Coba aja kesini nya waktu lagi sepi mungkin bakal lebih enak lagi” tapi memang tidak bisa di pungkiri kalau ini sudah jadi destinasi wajib apalagi bagi pelajar yang study tour seperti kami.

Hujan mengguyur Jogja ketika kami singgah di Heha Sky View. Pemandangan disini memang WOW banget sih! sangat mengimplementasikan namanya. Dari tempat ku berdiri saat ini aja sudah BOOM apalagi kalau naik balon udara nya. Sayang sekali disini aku cuma dapat sedikit kesempatan untuk cobain hal hal seru nya, tapi untung nya ga ketinggalan untuk coba street food yang buanyaaak banget itu. Mulai dari makanan Korea, Jepang, sampai kebab Turki! kayanya bakal epic kalo makannya sambil naik balon udara, jadi berasa di Cappadocia gitu hahaha

Tanpa Jeda, 2 kata yang mencakup situasi di Museum Dirgantara ini. Sebenarnya sangat terasa seru kalau kalian memang suka hal hal tentang angkatan udara, senjata perang dan lain sebagainya itu.

Oh iyaa! Kata orang ga afdol kalau ke Jogja ga ke Malioboro nya. Tapi ga berlaku bagiku karena di malam hari aku justru menghabiskan free time di Tempo Gelato. Outlet Ice cream yang pastinya ga terasa asing di kalangan remaja sekarang. Kalau sudah Instagramable pastinya ramai kan, untung sepadan juga sama rasanya. Yoghurt+Caramel Mix Fruit + Thai tea perpaduan rasa gelato yang perfect👌

Iqbal Ramadhan pernah singgah di tempat yang satu ini! yup Studio Alam Gamplong, lokasi shooting Bumi Manusia jadi destinasi yang paling aku suka, walaupun panasnya naudzubillah tapi tempat ini cocok untuk kalian yang suka berfoto ala vintage karena konsep nya yang mengangkat abad 16-17 itu. Kalau kesini jangan lupa juga cobain es tebu nya yang segarrr!!

Beranjak pergi ke tempat yang jujur saja terasa boring di siang hari, Omah Oblong. Rasa kantuk datang yang tak sanggup lagi ku tahan tapi harus siap untuk take video turcham. Baru selepas itu bisa bebas berbelanja produk mereka, yang awalnya tidak berniat untu beli eh tapi ingat titipan kakakku ya sudah akhirnya ikut untuk keliling mencari yang dia mau.

Kalau ditanya hal yang mau kamu ulang di tahun ini apa, mungkin Pensi angkatan yang digelar selepas presentasi proyek jawabannya. Didn’t expect that it would be such an exciting thing dari karaoke bareng, drama musikal sampai berasa konser walaupun letih karena baru selesai di pukul 1 pagi.

See u when I see u Jogja beneran jadi snapgram ku waktu itu karena rasanya 3 hari itu ga cukup masih ingin berlama lama lagi sebelum balik ke realita. Destinasi terakhir ada di Tebing Breksi alih alih naik aku justru hanya memesan ice cream di bawah karena teriknya cuaca saat itu. Melihat dari kejauhan ada yang sedang berfoto-foto bahkan naik Jeep namun tak sedikit yang memilih berdiam diri di dalam bus.

Resmi meninggalkan Jogja sekitar pukul 2 siang hari di tutup dengan derasnya hujan yang membasahi bak salam perpisahan dari Jogja untuk kami, sepertinya tak rela ditinggal pergi hihihi. Perjalanan 5 jam kami akhirnya dimulai sambil menyalakan playlist galau. Seingatku lagu terakhir yang terdengar sebelum beranjak ke alam mimpi itu Easy On Me by Adele.

*Penulis merupakan siswa rantau dari Bali yang bergiat di ekskul jurnalistik

1,215 total views, 9 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *