Sampah menjadi permasalahan akut di lingkungan manapun. Tak banyak yang terjun untuk menjadi bagian penting dalam hal solusi dan penanganan. Mayoritas lempar tangan ketika mengurai akar dari sampah tentu dengan segala hal negatifnya.
Solihan Sutik, Kepala Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kepuhkiriman Bersih, satu dari segelintir orang yang peduli dan ambil bagian terkait sampah.
Pada (12/24), kami berkesempatan mengunjungi TPST Kepuhkiriman bersih, Waru.
Kunjungan ini menjadi salah satu aksi dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup yang bertujuan untuk mengetahui cara pengelolaan dan informasi lebih tentang sampah di Indonesia.
Kami melakukan sesi wawancara bersama Solihan Sutik, Kepala TPST. Dalam wawancaranya, beliau banyak memberikan informasi seputar TPST Kepuhkiriman, mulai dari latar belakang, kegiatan yang dilakukan hingga fakta menarik tentang sampah.
Beliau menceritakan mengenai pemikiran awal pembentukan TPST ini. Berdasar dari hal sederhana namun memiliki makna yang mendalam dan berhasil membuatnya tersadar.
“Saya itu punya anak yang waktu itu masih kelas 5 SD. Jadi, saya itu kalau pagi suka ngajak anak saya jalan jalan pagi sekalian buang sampah di sungai, Nah sampailah suatu ketika ada tugas sekolah yang tertulis “buanglah sampah di?” saya kaget ketika anak saya menjawab “sungai”. Nah, dari situlah saya disadarkan oleh anak saya sendiri bahwa seharusnya saya mengajarkan untuk membuang sampah di tempat yang benar.” jelasnya.
Beliau juga menambahkan bahwa keyakinannya semakin tumbuh sebab rasa prihatin akan kejadian di lingkungan maupun sosial sekitarnya dan membuat beliau berprinsip.
“Sampah itu Dikelola Susah Tapi jika Tidak Dikelola Timbul Masalah”
Kejadian tersebut tentu menjadi pemikiran yang perlahan-lahan mulai berkembang menjadi soalan yang serius. Akhirnya berkat kegigihan dan kebaikan beliau pun sudah berhasil mempekerjakan ±15 orang (belum termasuk kader) dalam TPST Kepuhkiriman ini.
Kegiatan di TPST ini dimulai dari pengambilan sampah rumah-rumah warga yang kemudian dipilah dan dimasukkan ke armada pengangkut sampah di TPS untuk dipilah lagi dan dibawa menuju TPA porong.
Fun Fact Dalam Sehari:
- TPST Kepuhkiriman saat ini sudah menampung sampah untuk ±2000 KK
- Berdasarakan pengamatan di TPST ini, Keluarga yang terdiri atas 3 anggota, rata rata menghasilkan 3kg sampah perharinya.
- TPST Kepuhkiriman juga menampung sampah warga yang tidak memiliki TPS dengan presentase 20%
- Di TPST ini, sampah hanya dipilah bukan di daur ulang
- TPST ini mempekerjakan orang-orang yang membutuhkan (mantan tahanan, tidak tamat sekolah, dlsb.)
Dibalik banyaknya hal yang sudah berhasil dilakukan, tentu masih ada banyak kendala di TPST ini. Salah satunya kurangnya lahan dan armada pengangkutan sampah yang membuat kerja pengolahan sampah ini lebih lambat. Tapi, disamping itu sistem pengolahan disini sangat tertata bahkan berhasil tidak mencemari sungai yang berada tepat di samping lokasi.
Saat mengunjungi TPST ini, Kami pun banyak berbincang dan mendapat informasi seputar inovasi sampah yang memberikan titik terang sekaligus pemahaman baru. Sebelum mengakhiri kunjungan ini, terdapat pemberian souvernir kenangan sebagai bentuk apresiasi dan terimakasih atas waktu yang diberikan. (Lal)
Editor: Nov
735 total views, 9 views today