Opini

Tantangan Dari Lingkungan Yang Tak Berujung

Oleh: Aqila Viki Fakhria Ramadani

Isu lingkungan seolah tak pernah habis untuk dibicarakan. Bahkan dalam tema perdebatan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) lingkungan hidup dibahas dalam debat ke-empat.  

Fenomena yang sangat kita rasakan pada saat ini adalah climate change atau perubahan iklim. Suhu bumi yang makin panas, cuaca semakin tidak terprediksi, fenomena el nino merupakan beberapa dampak bertubi-tubi yang diberikan oleh peristiwa ini.  

Topik ini juga menjadi keresahan bagi seluruh dunia. United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang merupakan Konvensi Kerangka kerja PBB banyak membuat kiat untuk melakukan penurunan kenaikan suhu global. Indonesia juga berkontribusi dalam program yang dibuat, dengan mengadopsi dan berkomitmen untuk mengimplementasikan Perjanjian Paris (Paris Agreement).  

Pada kenyataanya ini semua ulah manusia dan kembali ke manusia. Karma yang di dapat karena berbuat seenaknya pada alam. Namun bukan berarti kita harus tutup mata, memilih ketinggalan berita atau menormalisasi kesalahan oknum atas masalah ini semua. Kita bisa berpartisipasi untuk memperbaiki ini.  

Mungkin kita tidak bisa melakukan hal berskala besar dengan menandatangani perjanjian yang dibuat UNFCCC atau konsisten seperti aktivis lingkungan. Tapi banyak hal kecil yang bisa kita mulai dengan di dasari dari kesadaran dan kepedulian kita.  

Hal sederhana yang bisa kita mulai untuk mengubah lingkungan lebih baik ada banyak, seperti memilah sampah, tidak buang makanan, menanam banyak tanaman, mengurangi produk yang mengandung gas aerosol, mengganti penggunaan deterjen dengan buah lerak dan lainnya. Memang tidak akan langsung menurunkan suhu panas ini, tapi pelan-pelan kita juga memperbaiki bumi.  

Langkah yang kita lalui masih panjang dan harus dilakukan bersama-sama. Tanpa kesadaran kita untuk menjaga lingkungan, mungkin akibatnya bisa sampai di level kita tak akan pernah merasakan keindahan bumi pertiwi ini lagi. Nasib bumi di masa depan, merupakan tanggung jawab kita.  

Kebiasaan asing yang kita mulai untuk melindungi lingkungan, perlahan pasti akan menjadi rutinitas yang baik bagi diri dan juga alam.  Sebagai generasi muda, kita juga harus paham tentang makna cukup. Tidak mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Karena akibat dari keegoisan yang tumbuh, mampu membuat tercekik tuanya di akhir cerita.

Sama seperti lirik dari “Heal The World” karya King of Pop yakni Michael Jackson

“Make a better place for you and for me”

Jadi sekali lagi.

Mari kita jaga bumi kita, tempat kita, rumah kita.              

-Penulis merupakan salah satu siswa SMA Khadijah Surabaya yang duduk di bangku kelas X-3

source pict: pinterest

462 total views, 3 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *