Opini

Siapkan Jiwa dan Raga dengan Dikma 2024

Oleh: Naufal Syahdana U.

Dikma 2024, diklat pertama saya di masa SMA. Pada awalnya, aku kira diklat itu seperti liburan biasa, isinya hanya bersenang-senang bersama teman-teman. Namun ternyata, diklat tidak seperti yang saya pikirkan.

Hari yang telah ditunggu datang. Sebelum berangkat, aku menyiapkan semua perlengkapan yang akan dibawa. Pada pagi hari, aku bersama rekan ekskul ku tetap mengikuti pelajaran seperti hari biasanya. Barulah selepas shalat Jum’at, kami mengikuti apel pembukaan dan langsung menuju Lawang Adventure Camp Pondok Darussalam menggunakan truk TNI.

Sesampainya di lokasi tersebut, kami disambut dengan pembukaan oleh ketua panitia dan diarahkan menuju kamar masing-masing untuk lanjut melaksanakan sholat Ashar. Setelah itu, kami mengikuti kegiatan sesuai ekskul masing-masing. Kebetulan aku mengikuti ekskul jurnalistik, jadilah agenda pertamanya seputar pembagian penugasan hari pertama hingga terakhir.

Di malam hari, kami mendapatkan materi seputar web. Kali ini, karena topik yang disampaikan adalah resensi buku dan puitika jelajah, maka aku merasa cukup termotivasi untuk mempelajarinya. Bukan hanya itu, materi yang dijelaskan dengan rumusan sederhana mampu mempermudah pemahaman ku. Walaupun agenda kegiatan ini dimulai dan diakhiri saat jam rawan ngantuk.

Setelah hari yang cukup menguras tenaga, pada hari kedua tampaknya Turcham berencana memulai hari dengan penjelajahan pagi yang dipimpin oleh pembina Turcham Media (Muhammad Shodiqin). Meskipun kami hampir tersesat, namun hal itu tidak menjadikan sebuah alasan untuk menyerah. Kami tempuh perjalanan ≤ 2 km dengan melewati berbagai pemandangan yang masih asri dan tidak lupa berupa tanah yang cenderung licin dan rerumputan panjang (semak belukar).

Kegiatan ku dilanjutkan dengan pemaparan materi seputar kamera. Disini, aku dan rekan turcham diberitahu tentang bagaimana mengatur komposisi yang baik dan melakukan praktek langsung di lapangan. Aku memotret Kak Nailal sebagai objeknya dengan angle eye level dan sebuah kupu-kupu dengan tipe pengambilan gambar close up. Jujur saja, tantangan ini begitu menarik ambisi dan membuat ku “sangat niat” untuk menyelesaikannya.

Begitupun dengan langit mendung yang tampak mendukung kegiatan indoor kami. Namun tidak dengan agenda Rantai Cerita TM yang menjadi plan awal kami di outdoor. Setelah diguyur hujan dan sedikit angin, agenda ini tetap terlaksana dan berjalan dengan seru. Apalagi saat di pos 2, tebak kata yang membutuhkan ketelitian dan kemampuan logika menjadi game terseru bagiku.

Tak terasa, aku dan rekan turchamku sudah bertemu dalam malam inagurasi. Ekskul Turcham menampilkan sebuah drama yang sesuai dengan kejadian yang pernah dialami oleh anggota turcham, drama ini baru direncanakan pada hari itu juga dan itulah yang mungkin dapat menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan. Para peserta diklat yang lain juga menampilkan penampilan yang luar biasa. Peserta dibuat takjub oleh api unggun di tengah lapangan dan kembang api yang sangat indah.

Dari diklat ini kami mendapat banyak sekali pengetahuan yang baru, seperti bagaimana menulis web yang baik dan benar hingga diajarkan bagaimana mengatur kamera agar hasilnya bisa memuaskan. Lokasi cukup menarik dan udara di sekitar sangat sejuk, saya harap di diklat selanjutnya bisa memberikan kesan yang lebih baik.

Penulis merupakan siswa kelas X-4

90 total views, 6 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *