Alumnus

Ariq Fawwas Zuliandionie: Dari Lapangan Basket ke Dunia Migas

Kenalin alumnus kita edisi ini, Ariq Fawwas Zuliandionie—lebih akrab dipanggil Ariq. Lulusan SMA Khadijah angkatan 2020 ini baru aja memulai petualangan barunya sebagai Mechanical Technician Trainee di Schlumberger (SLB), salah satu perusahaan energi terbesar di dunia.

Profil Singkat

  • Nama: Ariq Fawwas Zuliandionie
  • Panggilan: Ariq
  • Lahir: Gresik, 30 Desember 2001
  • Hobi: Olahraga & produktif ngulik hal-hal teknis
  • Motto: “Life doesn’t have to be a race, I’ll get there and stay in one peace.”

Dari Seragam Basket ke Seragam Safety

Waktu SMA, Ariq bukan cuma fokus di akademis. Dia juga aktif banget di ekskul basket dan bahkan sempat jadi kapten tim saat SMA Khadijah berlaga di DBL. Nggak cuma itu, pas kelas XII, Ariq juga dipercaya jadi ketua kelas.

Menurut Ariq, salah satu hal yang paling nempel dari masa SMA adalah pelajaran agamanya. Buat dia, ilmu agama itu bukan cuma teori, tapi bekal penting buat menghadapi realita setelah lulus.

“Karena, saat kita kerja, kita akan berhadapan langsung dengan lingkungan masyarakat, saat itulah peran agama berperan untuk memilah benar salahnya suatu hal,” ungkapnya.

Dari Cita-Cita Polisi ke Dunia Kilang

Setelah lulus SMA, Ariq melanjutkan kuliah di Akademi Minyak dan Gas (Akamigas), jurusan Teknik Mesin Kilang. Uniknya, jurusan ini bukan pilihan pertamanya—dulu dia pengen banget jadi polisi atau masuk sekolah kedinasan. Tapi siapa sangka, jalur yang berbeda justru ngebuka pintu ke dunia yang sekarang dia cintai.

Selama kuliah, Ariq aktif di organisasi kampus. Dia pernah jadi Staff Kaderisasi HMTM PEM Akamigas (2022–2023) dan juga Satuan Pengendalian Internal BEM PEM Akamigas (2023–2024).

Belajar Langsung dari Lapangan

Praktik kerja di lima perusahaan jadi saksi perjuangan Ariq buat terus berkembang. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika dia berhasil mengatasi masalah kerusakan pada pompa sentrifugal karena seal mekanis yang gagal berfungsi.

“Dari permasalahan yang ada di lapangan itu, kita bisa belajar banyak dan mendapat wawasan mengenai permasalahan yang ada di suatu alat,” ujarnya.

Ariq percaya, pengalaman jauh lebih berharga dari sekadar prestasi di atas kertas.

“Perusahaan nggak cari seberapa banyak prestasi kamu. Mereka cari performance dan pengalaman kamu,” katanya via Google Meet.

Pesan Buat Pejuang Kampus

Menutup sesi wawancara, Ariq ngasih pesan buat temen-temen yang lagi mikirin masa depan:

“Kalau mau kuliah, pikirkan secara matang kedepannya, dan bayangkan kamu jadi apa di masa depan. Tempat kamu kuliah, belum menjamin tempat kamu bekerja.”

Pengulas: Dafina Rizkensa | Editor: Nirbita Aufa A.

103 total views, 103 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *