Oleh: Nailal Fariha
Ada masanya kita
Mencuri ruang dan waktu
Walau pasti berlalu
Biarkan saja kita ke sana
Selagi masih bisa bersama
Bersama
(Kita Kesana-Hindia)
Siapa sangka kalau bulan Juli ini terasa cukup terburu-buru?
Namun ini bukan bicara perihal Juli, tetapi kenangan yang terasa semakin menjauh di memori lalu.
Wah, saat menulis ini aku cukup tercengang dengan fakta bahwa sekarang aku bukan lagi menjadi adik terakhir, anak kedua, namun menjadi figur kakak yang akan menjadi teladan bagi keduanya. Meskipun sudah berlalu, aku masih terkurung dalam segala euforia di hari pertama MPLS 2022. Fasvenje (klan angkatan 71), masih adakah yang relate juga?
Benar kata pak Sapardi,
Seandainya tidak kuambil
jalan ini. Jangan katakan itu. Sebab
kau tidak bisa tawar-menawar
dengan masa lampau.
Dahulu rasanya berat untuk meninggalkan mimpi yang sudah aku rangkai bersama tempelan kertas dan foto di atas meja belajar. Terlebih lagi untuk mengambil arah yang dihindari atau bisa dibilang opsi terakhir jika jalan yang aku harap sudah berakhir. Buntu. Entah harus kemana lagi kalau bukan itu.
Situasi ini akan terasa familiar bagi banyak orang. Entah angkatan Fasvenje, Ven2zion, #73 (sebutan apa yang akan resmi menjadi milik kalian?). Tapi aku selalu percaya, dibalik seluruh perjalanan hidup ini, skenario yang telah ditetapkan oleh Allah adalah bagian terbaiknya. Setelah melewati MPLS 2022 dan tiga bulan setelahnya, aku baru bertemu dengan alasan “Kenapa harus di Khadijah?”
Ini adalah cerita yang tak disangka, tetapi teman-teman kelas sepuluh adalah sambutan terhangat yang pernah aku temui. Bertemu dengan ibu Medina dan wajah-wajah baru di kelas X-4 akan selalu menjadi prolog terbaik dalam perjalanan di SMA. Inilah yang membuatku resmi melabeli masa SMA adalah waktu terindah yang takkan dapat ditemui kembali.
Untuk adik-adik angkatan 73, salah satu mindset yang perlu kalian tanamkan di dalam diri kalian sekarang hanya terdiri dari 2 baris.
Nikmati segala proses yang membersamaimu, seimbangkan kebutuhan dan keperluan, ambil butir-butir kehidupan selama kamu berjalan.
Ibaratnya jangan terlalu ambil pusing situasi yang sedang kamu jalani di masa transisi ini. Tak banyak yang berubah, namun kalian harus mulai bisa untuk mengendalikan apa yang ingin dijadikan tujuan. Kuncinya komitmen dan konsisten, sisanya tawakal. (porsinya harus pas, jangan berat sebelah ya!)
Untuk adik-adik Ven2zion, langkah yang harus kalian ambil setelah ini harus lebih jelas lagi.
Bukan berarti tidak ada kata senang-senang, rebahan, dan kawan-kawan. Namun, karena masa penyesuaian sudah dilalui, kalian harus lebih bisa menjalaninya dengan baik. Jangan lupa mulai coba berbagai pengalaman karena kesempatan sedang berpihak penuh pada kalian!
Untuk teman-teman Fasvenje tersayang, cie..resmi jadi agit.
Mungkin hampir seluruh dari kalian merasakan hal yang sama denganku. Banyak takut, ragu, terjebak di kebingungan, apalagi dengan bayangan ekspektasi masa depan. Mungkin kalimat penenang pun tidak dapat dijadikan acuan. Tetapi ada salah satu quotes yang sangat perlu untuk teman-teman renungkan (tidak hanya berlaku bagi Fasvenje).
Ketika belajar dianggap sebagai Ibadah, prestasi akan menjadi sebuah dakwah
Mungkin selepas ini, waktu teman-teman akan mulai terbagi pada persiapan menuju kuliah (les, lomba, UTBK, dkk.). Tetapi jangan sampai kewajiban yang sepantasnya untuk dipenuhi malah jadi opsi kedua dan seterusnya. Selalu libatkan segala hal pada-Nya, bukan melibatkan-Nya ketika ada sesuatu hal saja.
Untuk penutup, semoga selepas membaca ini, banyak dari kalian yang tidak merasa sendiri karena sejatinya, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tidak hanya berlaku bagi tingkat pertama saja. Tingkat kedua hingga ketiga juga turut serta beradaptasi dengan lingkungan yang sama, situasi yang berbeda, cerita yang tak kan pernah sama satu dengan lainnya.
Your education is a gift, so make the most of every opportunity to learn.
~Dikamar, menunggu pergantian waktu menjadi agit
02.27
-Penulis Merupakan Bagian Dari Klan Fasvenje Yang Beranjak ke Kelas Akhir
237 total views, 3 views today
