Pengulas: Zera Alinda R
Saat mendengar kabar bahwa Artsubs kembali digelar, aku mengajak satu teman tercintaku ini kesana. Jika sebelumnya berlokasi di Pos Bloc, kali ini gelar di Balai Pemuda Kota Surabaya. Cukup ramai pada saat itu karena aku berkunjung kesana tepat saat akan berlangsung pawai kemerdekaan.
Sejak edisi pertama, pameran seni rupa kontemporer ini sudah menarik perhatianku. Bagaimana tidak? ratusan seniman dari berbagai daerah menghadirkan karyanya di sini, yang tentunya dengan ciri khas masing-masing. Tidak perlu jauh-jauh keluar Surabaya kalau ingin melihat lukisan unik, langsung saja datang ke sini. Oh ya, ada diskon 50 persen untuk kalian yang kaum pelajar. Syaratnya cukup tunjukkan kartu pelajar kalian saja, jangan lupa dibawa ya.
Di Artsubs terdapat 6 zona, yang di mana setiap zona memiliki keunikan masing-masing. Tetapi ada keunikan yang bisa aku sadari saat berkunjung ke pameran ini. Apakah itu? karya seni di sini banyak menggunakan material yang terkadang dianggap remeh pada keseharian kita. Plastik, limbah, dan aneka bahan lainnya dapat hadir dalam karya seni kontemporer ini. Bahan diolah semenarik dan seunik mungkin untuk enak dipandang. Menurutku, ini sangat menarik karena memanfaatkan bahan-bahan menjadi bahasa visual dan seni. Aku dan temanku menyelusuri seluruh zona dengan santai. Menikmati dan merasakan suasana sembari eksplorasi makna pada setiap karya seni yang ditorehkan.
Ada satu karya yang memikat pandanganku. Karya bertajuk “Sin” (yang fotonya terlampir di atas), oleh Nyoman Nuarta. Aku pernah melihat ciptaannya di Artsubs edisi sebelumnya. Selalu dengan ciri khas yang unik, namun memiliki makna yang dalam. Karya ini dibuat dengan tembaga sebagai bahan dasarnya. Digambarkan dengan sosok manusia yang terperangkap dalam jaring. Hal ini merepresentasikan kepercayaan masyarakat Bali akan urusan dunia material yang berpotensi menghalangi jalan menuju keabadian. Dan juga menjadi pengingat atas hal-hal yang bersifat duniawi, yang harus diselesaikan sebelum akhirnya melanjutkan menuju kehidupan yang berikutnya.
Di akhir zona, terdapat merchandise yang bisa kalian beli. Terdapat berbagai macam di antaranya buku, boneka, baju, dan sebagainya. Yang tentunya dengan gambar-gambar yang unik. Setelah keluar dari pameran, terdapat beberapa stand makanan di depan Perpustakaan Balai Pemuda. Jadi tidak perlu khawatir akan kelaparan. Setelah kelebihan yang aku sebutkan tadi, ada kekurangannya. Sinyal kurang memadai, sehingga sedikit menyulitkanku mencari infomasi secara langsung lewat barcode. Namun, itu bukanlah penghalang yang besar.
Jika kalian ingin mengunjungi pameran karya seni yang unik tapi tidak ingin berpindah kota, jangan lupa mampir. Digelar dari tanggal 2 Agustus-7 September 2025. Dan jangan lupa berkunjung ke Instagram @art.subs untuk informasi menariknya.
9 total views, 9 views today