“ Tadi pagi beli bensin Cuma 7 ribu eh besok nya udah naik 3 ribu”
Sekarang lagi ramai berita kenaikkan BBM. Kali ini bukan prank lagi ya. Beritanya udah resmi sejak 3 September kemarin. Pertalite jadi Rp 10.000, Solar jadi Rp 6.800 dan Pertamax jadi Rp 14.500
Banyak kontra dari masyarakat yang tidak setuju akan naikknya BBM, bahkan sampai ada demo 6 September kemarin di depan gedung DPR. Hah kok bisa? Yaiyalah, kalau harga BBM naik otomatis semua transportasi umum akan mengalami kenaikkan harga juga dong. Bahkan tarif bus sudah naik sekitar 25-30%
Bagi orang yang selalu pakai transportasi umum seperti gojek, grab, bus, angkot dll cukup resah jika akan ada kenaikkan harga. Layaknya mimpi buruk bagi mereka, para pengguna transportasi umum (termasuk saya) memikirkan bagaimana nasib uang jajan yang akan ludes dalam sekejap karena biaya menggunakan transportasi umum lebih besar dari jatah uang saku bulanan.
Jadi, mau tidak mau harus putar otak gimana caranya uang saku tetap aman. Mau bawa motor sendiri pun sama aja ngabisin uang saku buat isi bensin.
Selain masalah pulang-pergi sekolah nih, kita juga jadi tidak bisa pergi main atau sekedar nongkrong sepulang sekolah. Kalau tanya kenapa ya? karena takut bensin habis lah! Kadang tuh kalau main sampai lupa waktu, eh balik ke rumah indikator bensin nunjuk ke kotak merah hadeeeh.
Naik nya BBM ini juga bikin orang males keluar. Udah ngabisin duit buat beli berbagai cemilan eh baru inget kalau bensin habis.
Selain itu, kenaikkan BBM berpotensi terjadinya putus sekolah. Karena orang tua udah bayar SPP bulanan yang cukup mahal, seragam,dan alat tulis ditambah harus menambah pengeluaran hanya untuk beli bensin.
Pokok nya berdampak banget deh kenaikkan BBM ini bagi siswa siswi yang naik motor sendiri ataupun naik transportasi umum. Kita berdoa aja deh ya supaya transportasi umum gak akan ikutan naik harga.
Oleh: Fariska Amelia Pratiwi
Editor: Nailal Fariha
1,329 total views, 3 views today