Opini

Hangat & Dinginnya Pulau Dewata

Oleh: Muhammad Abu Zayid

Saat itu, kami beranjak dari sekolah diiringi dengan derasnya hujan yang membasahi aspal. Butiran hujan yang bertaburan di Jendela bus menciptakan riak-riak kecil yang berlarian di permukaan kaca, dilengkapi oleh langit yang mendung dengan awan hitam menggantung rendah, seakan-akan menekan setiap sinar matahari yang berusaha menerobos.

Setelah lebih dari 12 jam perjalanan dan hari telah berganti, akhirnya kami tiba di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Tanah Lot menjadi destinasi wisata yang pertama kali dikunjungi.

Pura ini berdiri kokoh di atas sebuah batu besar yang menjorok ke laut, menciptakan pemandangan yang menakjubkan.

Saat itu, air laut sedang pasang, dan Tanah Lot tampak seperti sebuah pulau kecil yang terisolasi, kami hanya bisa melihatnya dari kejauhan ditambah suara ombak yang menghantam batu menciptakan suara yang menenangkan bagi beberapa orang. 

Meskipun hujan selalu mengiringi kami, hal itu tak menjadi penghalang untuk mengeksplor setiap sudut area wisata Pura Tanah Lot. Hujan yang tak kunjung reda membuat kami menikmati keindahan dan ketenangan yang tersembunyi di balik tirai hujan.

Kami pun beristirahat sejenak di Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Pie Susu Dewata untuk mengisi perut yang dilanjut oleh pemaparan dari pendiri UMKM Pie Susu Dewata mengenai bagaimana ia mendirikan usahanya dari nol, kegiatan ini diharapkan dapat memberi motivasi dan ilmu bagi kami. 

Pada hari kedua kegiatan kami cukup singkat. Setelah mengunjungi 2 destinasi tersebut kami menuju ke Nirmala Hotel & Convention Center untuk check-in kamar dan beristirahat. Meski singkat, hari kedua ini tetap memberikan kesan yang mendalam bagi kami semua.

Permulaan hari ketiga, kami disambut lagi oleh dingin dan derasnya hujan. Destinasi pertama kami yaitu Desa Adat Penglipuran, yang terkenal akan keindahan arsitektur tradisional dan budaya Bali yang autentik.

Hujan yang deras berubah menjadi gerimis saat kami tiba, membuat suasana yang sangat nyaman di Desa Adat Penglipuran. Menciptakan rasa tak ingin beranjak dari tempat ini, karena sudah seperti kampung halaman sendiri.

Kami berjalan menyusuri jalanan berbatu yang licin, mengagumi keunikan dan keindahan setiap rumah serta taman-taman yang tertata rapi.

Setelah dua hari, cuaca mendung akhirnya meninggalkan kami. Setiba di Pantai Melasti, kami akhirnya merasakan hangatnya sinar matahari yang menyentuh kulit seakan menghapus semua kelelahan.

Pantai Melasti dengan pasir putihnya yang bersih dan air laut yang jernih menyambut kami dengan keindahannya yang mempesona. Suara ombak yang tenang dan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan menambah kenyamanan suasana. Hari ketiga diakhiri dengan kunjungan ke pusat oleh-oleh Krisna. Kami makan malam dan membeli beberapa buah tangan dan langsung kembali menuju hotel.

Kami memulai hari ke-empat dengan fun games yang sudah disiapkan terlebih dahulu oleh panitia, masing masing kelas menunjuk perwakilan untuk fun games, seperti balon kereta, balon stomp, kepala pundak guyur, dan cerdas cermat. Seluruh siswa saling beradu untuk merebut juara.

Setelah check-out hotel, kami menuju pusat perbelanjaan Joger, untuk menambah lagi buah tangan yang dibawa. Saat berurusan mengenai buah tangan, kami menuju destinasi terakhir.

Hujan langsung menyapa kami saat tiba Pura Ulun Danu yang terletak di danau Bedugul. Suasana menjadi sangat dingin. Hujan yang turun lebat menciptakan kabut tipis di sekitar danau, menambah kesan dramatis pada pura yang indah ini. Kami berjalan dengan hati-hati di jalanan yang licin, merasakan dinginnya udara yang menusuk tulang.

Meskipun demikian, pemandangan Pura Ulun Danu yang memukau dan ketenangan Danau Bedugul tetap membuat kami terpesona.

Tak terasa sudah tiba waktu kami harus kembali ke Surabaya, setelah merasakan hangat dan dinginnya Bali. Hujan dan matahari, dingin dan hangat, semuanya menjadi bagian dari perjalanan yang tak terlupakan ini. Dengan hati yang penuh kenangan, kami meninggalkan pulau Dewata, membawa  semangat baru dan cerita yang akan kami bagikan.

Penulis merupakan warga distrik Fantastech

104 total views, 6 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *