Lantunan Shalawat bergemuruh di Auning Khadijah dalam rangka Haul ke-30 K.H. Abdul Wahab Turcham, pendiri Yayasan Khadijah, pada (27/1). Acara yang mengusung tema “Meneladani Keikhlasan, Meneguhkan Pengabdian” ini dibuka dengan pembacaan Tawasul oleh Ust. Rofiuddin.
Ibrahim Al-Hakim, ketua acara, menjelaskan tujuan dari haul adalah untuk mempererat rasa cinta kepada K.H. Abdul Wahab Turcham. “Tujuan dari acara ini tidak lain dan tidak bukan untuk meningkatkan rasa cinta kita kepada Almaghfurlah K.H. Abdul Wahab Turcham dan juga Yayasan Khadijah,” terangnya.
Kehadiran Pemimpin dan Cendekiawan Besar Dalam Haul ke-30 K.H. Abdul Wahab Turcham
Acara ini dihadiri oleh murid, alumni, wali murid, serta guru dan karyawan Yayasan Khadijah. Gubernur terpilih Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut menghadiri haul ke-30 K.H. Abdul Wahab Turcham bersama sejumlah guru besar dari Mesir, yaitu:
- Syeikh Abdul Aziz Asy Syahawi
- Syeikh Prof. Dr. Muhammad Muhanna
- Syeikh Prof. Dr. Yusri Rusydi
- Syeikh Ahmad Muhammad Al Mabruk Al Husain
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembacaan dzikir dan maulid yang meliputi tawasul, istighosah, pembacaan Surat Al-Waqi’ah dan Yasin, Tahlil, Doa Tahlil, pembacaan Maulid Simthud Dhuror, pembacaan Shalawat Bil Qiyam, serta santunan 130 anak yatim yang diiringi dengan shalawat. Suasana semakin khusyuk saat Hj. Elviyatur Rosyidah melantunkan ayat suci Al-Qur’an.
Wisata Masa Lalu Bersama Alumnus Tentang K.H. Abdul Wahab Turcham
Dalam sambutan testimoni alumni, Dr. H. Siti Raudhatul Jannah, alumnus Khadijah, mengungkapkan kesan mendalam tentang sosok K.H. Abdul Wahab Turcham sebagai pendidik yang sederhana dan penuh keikhlasan.”Keikhlasan beliau dalam mendidik kami adalah warisan yang membentuk kami menjadi pribadi yang kuat,” ungkapnya.
Sambutan juga disampaikan oleh Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, dan Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa. Dalam pesannya, beliau berharap siswa dapat meneladani dan mengambil manfaat dari agenda ini “Pelajaran akhlak yang beliau akan jelaskan adalah pelajaran berharga yang harus kita amalkan,” ujarnya.
Mauidzoh Hasanah, Pesan Keilmuan dari Ulama Besar Mesir
Pada puncak acara ini, Mauidzoh Hasanah dari tiga guru besar asal Mesir membawa pesan yang mendalam. Dimulai dari Syeikh Prof. Dr. Muhammad Muhanna yang menekankan pentingnya pendidikan Al-Qur’an sebagai pondasi kehidupan dan 5 tokoh yang merubah peradaban Islam (Assabiqunal Awwalun).
Sementara Syeikh Abdul Aziz Asy Syahawi, mengajak peserta untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW, seperti kejujuran dan keberanian. Disambung dengan Syeikh Prof. Dr. Yusri Rusydi menjelaskan terkait 4 wanita ahli surga yakni Sayyidah Fatimah, Sayyidah Khadijah, Sayyidah Maryam, dan Sayyidah Asiyah. Terakhir, Syeikh Ahmad Muhammad menerangkan pentingnya kejujuran, kesabaran dan kelembutan dalam pendidikan.
Semangat Santri Menyambut Tantangan Seru
Usai mendengarkan pesan dari para syeikh, Ibu Khofifah memberi tantangan kepada santri Khadijah untuk menjelaskan ulang beberapa hal dari Mauidzoh Hasanah. Para santri pun dengan penuh semangat menjawab tantangan tersebut, menciptakan suasana penuh antusiasme.
Acara ditutup dengan doa yang disampaikan Syeikh Prof. Dr. Yusri Rusydi dan Prof. Dr. K.H. Asep Saifuddin Chalim. (Aql)
30 total views, 30 views today