Dari koridor SMA Khadijah hingga ruang kuliah kedokteran yang penuh tantangan, perjalanan Karina menjadi bukti nyata bahwa keteguhan hati, dedikasi, dan semangat untuk terus belajar adalah kunci utama menggapai impian.
Lulus di tengah pandemi COVID-19, Karina tidak hanya berhasil menyelesaikan studi kedokterannya dengan gemilang, tetapi juga mengumpulkan berbagai pelajaran berharga yang membentuknya menjadi sosok inspiratif hari ini.
SMA Khadijah bukan hanya tentang belajar mata pelajaran, tetapi juga tentang mengasah keterampilan hidup yang tidak ternilai.
Tinggal di asrama membuatnya belajar tentang kemandirian, memahami pentingnya ketahanan mental, dan mengembangkan keterampilan komunikasi.
“Era di asrama adalah fase di mana saya belajar bagaimana menjaga keseimbangan—antara studi, kehidupan sosial, dan waktu untuk diri sendiri. Itu juga saat saya menyadari bahwa setiap tantangan adalah pelajaran yang mempersiapkan saya untuk masa depan,” kenang Karina.
Aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk menjadi bagian dari ekskul Turcham Media dan ekskul lainnya, ia tidak hanya memperluas wawasannya tapi juga mengasah kemampuan public speaking—keterampilan yang ia temukan sangat berguna selama kuliah kedokteran.
“Saat itu, saya merasa seperti di luar zona nyaman saya. Tapi, pengalaman itu mengajarkan saya tentang keberanian dan pentingnya mengkomunikasikan ide-ide saya dengan jelas,” tutur Karina.
Memasuki dunia kedokteran, Karina dihadapkan pada realitas baru dengan tantangan yang lebih besar. Di sini, ia belajar bahwa ketahanan mental adalah senjata terpenting.
“Kuliah kedokteran bukan hanya tantangan intelektual, tapi juga emosional. Ada hari-hari ketika segalanya terasa berat, tapi yang penting adalah cara kita menghadapinya,” ucap Karina.
Salah satu aspek terpenting yang ditekankannya adalah pentingnya mendukung satu sama lain.
“Dalam dunia kedokteran, tidak ada ruang untuk ego. Kami belajar, bekerja, dan terkadang berjuang, bersama sebagai satu tim. Menjadi bagian dari komunitas yang mendukung adalah salah satu kekuatan terbesar saya selama kuliah,” jelasnya.
Karina menyadari bahwa jalan menjadi dokter penuh dengan ketidakpastian, namun ia menekankan bahwa keberanian untuk menghadapi ketidakpastian tersebut adalah kunci utama.
“Tak ada yang mudah, tapi setiap kesulitan mengajarkan kita sesuatu yang berharga. Jangan takut untuk beristirahat, tapi jangan pernah berhenti berusaha. Ingat, kesehatan mental kita sama pentingnya dengan pencapaian akademis,” pesan Karina.
Kisah Karina dari SMA Khadijah hingga menjadi dokter adalah perjalanan yang penuh dengan pelajaran berharga tentang keberanian, ketahanan, dan pentingnya komunitas. Kisahnya menginspirasi tidak hanya bagi mereka yang bercita-cita menjadi dokter, tetapi bagi siapa saja yang berada di tengah perjalanan menggapai mimpi mereka.
1,845 total views, 3 views today