Oleh: Indah Pratiwi
Hari saat pengumuman danem atau nilai ujian nasional SMP di umumkan, di hari itu juga saya ingin masuk di SMA Negeri yang saya pilih. Tetapi abah tidak mengizinkan saya karena ilmu agama saya yang masih kurang. Serta pergaulan SMA yang dikatakan juga harus bagus karena akan mempengaruhi pribadi saya. Selanjutnya abah langsung mendaftarkan saya di SMA Khadijah.
Saya yang pada saat itu tidak pernah bersekolah swasta pun sedih bahkan menangis rasa antara takut dan tidak siap masuk di sekolah Islam pada saat itu, di bayangan saya sekolah Islam sangatlah berat karena harus hafalan, lancar Qur’ an dsb, tanpa saya sadari bahwa memang itu lah alasan abah saya memasukkan saya di sekolah islam yaitu SMA Khadijah Surabaya.
Akhirnya saya mengikuti saran abah saya dan setelah saya mengetahui banyak tentang SMA Khadijah saya sangat bersyukur bisa masuk disana, kata – kata yang paling saya ingat dari Ibu dan abah saya adalah, mereka ingin di saat mereka sudah tiada nanti saya anaknya bisa selalu mendoakan mereka di setiap sholat saya dan mengetahui tentang tata cara ibadah ataupun tahlil untuk bisa mendoakan mereka di sana. Kata – kata yang sangat menyentuh itu yang membuat saya berpikir jauh dan merasa bersyukur bisa bersekolah di SMA khadijah.
Selain itu saya yang sangat kurang tentang agama, sangatlah banyak perubahan setelah masuk di SMA Khadijah abah juga pernah berkata bahwa Khadijah adalah sekolah islam yang mengajarkan ajaran nahdlatul ulama. Dan saya bisa banyak belajar hal yang belum saya bisa di sana, selain itu juga pergaulan yang bisa membawa pribadi saya menjadi pribadi yang lebih baik dengan berdasar dengan agama.
Sampai sekarang masih merasakan rasa syukur yang tiada henti saya bisa ber sekolah di SMA Khadijah, selain bisa belajar agama saya juga belajar banyak hal disana contohnya perilaku kecil yang biasa saya lakukan ternyata bukanlah suatu hal yang bagus dan di sana membuat saya terbiasa untuk tidak melakukan hal tersebut kembali, dan masih banyak lagi hal yang saya banyak belajar dari SMA Khadijah Surabaya.
Di meja belajar, mengantuk | 04.01.2021
*Penulis merupakan klan Elfastco – Unescot
309 total views, 1 views today