Opini

Pacaran, Perusak Karakter Pelajar

Oleh: M. Allen Semesta

Pada zaman sekarang, kenakalan remaja semakin membeludak seiring berjalannya waktu. Banyak sekali remaja yang masih berada di bangku pelajar berperilaku tidak pantas.

Tindakan yang dilakukan para remaja tersebut tidak lain karena ingin mencari jati diri mereka dan mulai mencoba hal baru yang berawal dari perasaan mereka. Salah satu contohnya adalah pacaran.

Pacaran adalah sebuah hubungan antar dua individu atau lawan jenis yang awalnya saling tertarik dan mulai mengenal satu sama lain, lalu terjadi sebuah hubungan romantis.

Pacaran terjadi karena salah satu pihak individu menyampaikan perasaan suka kepada individu lain, ketika dia menerima pernyataan tersebut maka akan terjalin hubungan cinta.

Pada kasus ini, yang menyatakan perasaan adalah pelajar yang belum cukup umur dan belum paham mengenai percintaan. Tanpa pikir panjang mereka melakukan hal tersebut dan tidak memikirkan apa risiko yang akan terjadi serta bagaimana cara menghadapi masalah dalam hubungan percintaan yang masih terbilang labil.

Penyebab dari pacaran ini bisa terjadi karena lingkungan sekitar dan kurangnya perhatian dari orang tua yang menjadi faktor utama. Selain itu, pergaulan bebas juga dapat menjadi sebab para remaja berani untuk melakukan hubungan percintaan.

Berawal dari lawan jenis yang saling mengenal, lalu melakukan pendekatan, kemudian menjalin hubungan, dan akhirnya muncul sebuah dorongan untuk melakukan kegiatan tak senonoh yang seharusnya tidak dilakukan pada usia remaja apalagi masih seorang pelajar.

Emosi yang belum stabil pada saat remaja akan sangat berbahaya apabila terjadi masalah dalam hubungan percintaan mereka, hal tersebut bisa berdampak pada diri mereka sendiri atau bahkan lingkungan sekitarnya.

Masalah yang terjadi ketika pacaran biasanya karena perdebatan dengan pasangannya dan emosi yang masih tak stabil. Masalah lain juga bisa datang karena hadirnya orang ketiga dalam hubungan mereka. Ketika pihak laki-laki melihat pacarnya dekat dengan laki-laki lain dan sebaliknya, maka akan timbul perasaan cemburu. Hal tersebut akan menimbulkan salah paham, curiga berlebih, overthinking, dan mulai saling tidak percaya satu sama lain, hingga akhirnya memutus hubungan.

Bagi seorang pelajar, sudah seharusnya mereka fokus pada pendidikan dan membangun karakter yang baik karena pacaran dapat menumbuhkan sifat egois, pemarah, dan tidak peduli terhadap sesama.

Pelajar yang berpacaran perlahan akan kehilangan moral mereka dan bertindak tak sepatutnya, bahkan masih banyak siswa yang bermesraan di sekolah saat kegiatan belajar, hal tersebut sangat tidak mencerminkan sikap seorang pelajar yang baik.

Budaya berpacaran ini tidak terjadi pada remaja yang duduk di bangku SMA saja, namun pacaran juga banyak dilakukan oleh pelajar SMP bahkan SD. Karena itulah pacaran sangat berbahaya bagi pelajar, karena dapat menggangu moralitas mereka.

Maka dari itu sebagai seorang pelajar, kita harus bisa berpikir matang-matang sebelum mengambil keputusan yang akan sangat berisiko bagi masa depan dan mulailah mencari pergaulan yang baik sehingga bisa menjadi jalan menuju kesuksesan.

Mencari masa muda yang indah tidak harus dengan pacaran, karena hal tersebut belum tentu baik bagi kita untuk saat ini dan pada saat suatu hari nanti.

Bagi orang tua yang sedang mendidik anaknya, teruslah beri perhatian kepada mereka, bimbinglah ke jalan yang benar karena orang tua adalah guru pertama dan yang terbaik bagi anaknya.

Jadikanlah mereka anak berkarakter baik yang memiliki akhlak dan beradab sehingga tidak terjerumus dalam kenikmatan sementara yang akan mereka sesali kemudian hari.

Editor: Novia Dian

*Penulis merupakan anggota turcham yang rajin membayar kas

source pict

1,358 total views, 6 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *