Oleh: Nailah Rahmah
Pangeran! Pangeran!
Dimanakah anda?
Aku telah berkeliling istana
Mencari di sebelah mana anda berada
Pangeran! Pangeran!
Lihatlah aku!
Telah kurampingkan tubuhkh sesuai titahmu
Meski kini perutku meremas ngilu
Pangeran! Pangeran!
Tanyakanlah sesuatu padaku!
Aku akan menjawabnya tanpa ragu
Karena sudah kulahap buku-buku itu
Agar engkau tak malu
Pangeran! Pangeran!
Cicipilah masakanku!
Kujamin kau pasti mau
Karena kini aku sudah pintar meramu
Pangeran! Pangeran!
Sebenarnya dimanakah engkau?
Lelah sudah kakiku melangkah
Terperangkap sudah mataku dalam gulita
Pangeran tolong aku! Berdenging telingaku menangkap bising. Suara-suara itu menertawakanku!
Pangeran, samar kudengar getar suara milikmu. Engkau kah itu?
Perlahan netraku menangkap cahaya
Meloloskan diri dari gulita
Ah! Pangeran! Ternyata benar itu kau!
Syukurilah, sudah tak sabar aku dipersuntingmu
Tetapi, siapakah ia wahai pangeran?
Mengapa ia merengkuh tubuhmu?
Mengapa ia berdandan layaknya pengantin baru?
Ingin ku menolak ragu dalam benakku
Tapi entah mengapa, hatiku bertambah linu
Pangeran, maafkan aku terlambat menemukanmu
Maafkan aku tak cepat jadi inginmu
Berbahagialah Pangeran
Aku rela ditelan luka
Janganlah engkau menatapku dengan bersalah, kekasihku!
Biar kelam ini menjadi temanku.
Surabaya, 11/12/21
Gambar oleh: Rika Ezaki