Resto, kedai, atau cafe yang punya tempat apik dan nyaman memanglah dapat memberi nilai plus tersendiri, namun apa artinya jika makanan dan minuman yang disajikan tidak sesuai dengan ekspektasi? Tentunya hal ini dapat mengecewakaan perasaan Anda, bukan? Apalagi jika makanan dan minuman dibandrol dengan harga yang overpriced. Sudah membuat kantong kering, mood juga hancur berkeping-keping.
Carpentier Kitchen, Cafe yang berada di daerah Tegalsari, Surabaya ini bisa menjadi salah satu tujuan wisata kuliner yang dapat Anda kunjungi selanjutnya. Lokasinya terletak di bagian dalam Ore Premium Store Building, butik yang bukan hanya menjual baju, tapi juga sepatu dan beragam pernak-pernik kekinian. Tempatnya yang memberi kesan vintage dan cozy membuat saya betah berlama-lama di sini. Perihal rasa makanan dan minuman juga tidak perlu diragukan lagi. Cocok sekali untuk Anda yang mencari makan siang fancy.
Higher price equals good quality, alias ada harga, ada pula kualitas. Budget yang harus Anda persiapkan untuk menikmati makanan di sini adalah 50k-100k/orang. Ya, benar, harga yang tidak cocok sekali untuk pelajar perantau yang biasanya hanya menyisakan uang 20 ribu seperti saya. Tapi tenang, artikel ini bukan rekayasa kok! saat itu kebetulan teman saya sedang berbaik hati mentraktir, jadi punya kesempatan makan di sini hehe.
Back to topic, alih-alih memesan main dish, rasa sungkan ternyata lebih besar dari rasa penasaran saya sendiri. Jadi saya memutuskan untuk memesan dessert saja, yaitu waffle dengan tambahan strawberry ice cream di atasnya.
Wafflenya matang dengan sempurna, mapple syrup yang disajikan secara terpisah juga dapat disesuaikan dengan selera. Kacang almond serta gula halus yang makin nikmat jika terbalur oleh mapple syrup juga memberikan cita rasa yang luar biasa.
Seperti yang saya tulis di awal paragraf, Carpentier Kitchen juga punya tempat yang aesthetically pleasing. Banyak sekali spot-spot yang instagramable.
Jika Anda ingin bercengkrama dengan teman-teman atau keluarga dengan suasana yang tidak terlalu ramai, saya sarankan untuk tidak datang di jam makan siang, karena Carpentier Kitchen cukup padat pada jam tersebut.
Pengulas: Ketut Ghina
