Puisi

Puisi- Puisi: Rumah Lama Abadi Hangatnya

Oleh: Nailal Fariha

Rumah Lama Abadi Hangatnya

penghuni lantai 10 yang tak lagi ada agenda makan di meja panjang pukul sembilan hingga larut malam

penghuni lantai 5 yang tak lagi dengar tingkah si bungsu dengan permainan serunya

sapaan ramah matahari di balik jendela putih sebelah ranjang menorehkan sejuta harapan akan hal baik kedepan

alunan musik karya suara, tangan, dan segala rupa pikiran berpadu dalam kemungkinan

banyak bentuk syukur yang harus diutarakan dan diharap tuk hidup panjang

budak budak milik tuan rakus cakup kesempatan, jiwa yang pasti pernah rapuh walau disembunyikan

terkadang obatnya bukan rehat, justru teriakan balasan penikmat

Overdosis

berlayar dari pulau seberang hingga terdampar diempuknya ranjang

pasir dan iringan gelombang, turut meriahkan kedatangan

seraya mengucap selamat datang

membuat terbangun dari mimpi sebab overdosis hal manis

yang teringat hanya suasana di pesta perayaan penuh berontakan kegirangan, tangisan kebahagiaan, kebebasan hirup bunga bunga malam

bir bintang pun bintangnya hilang, pindah ke pulau seberang

di depan panggung perayaan

bersinar terang memeluk malam

aku aman walau esok pulang sendirian


Oleh: Neicha

Kecewa

senja ini,

rasanya aku ragu bisa bertahan atau tidak kesekian kalinya untuk kesalahan yang bertubi sebuah fakta yang tak lagi asing terdengar telinga

langkah hati seolah tak seimbang aku meminta pada sang pencipta untuk tak mendendami namun aku sadar akan perumpamaan jika memang kamu cinta, tak perlu asa orang lain yang kau simpan dalam hati

kepergianku setidaknya akan menyadarkan mu bahwa sedari awal kau tak pernah memilikiku setidaknya kini aku ingin berbaik pada diriku karena saat mencintaimu, aku mengkhianati perasaanku

*Kedua penulis sedang menempuh fase menjadi kakak kelas baru

source pict

789 total views, 3 views today

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *