Lahir pada 1 Maret 2007, Rinda Bayyinah Nuur Kariimah atau yang lebih akrab disapa Rinda merupakan siswi kelas XII-2 di angkatan FASVENJE. Ketertarikan pada lingkungan Khadijah yang asri membuat gadis berusia 17 tahun tersebut memilih SMA Khadijah sebagai sekolah pilihannya setelah 9 tahun ia habiskan untuk menempuh pendidikan di salah satu sekolah swasta islam Surabaya.
Najwa Shihab dan Rintik Sedu merupakan dua orang yang Rinda jadikan sosok panutan. Menurutnya, dengan menonton podcast Najwa, ia dapat lebih update seputar dunia politik. Sedangkan ketika ia mendengarkan podcast dari Rintik Sedu, hal-hal yang dibahas oleh podcaster dengan nama pena Rintik Sedu tersebut dapat menenangkan hatinya dikala sedih.
Impiannya untuk menjadi mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Gadjah Mada menjadi tanda tanya besar, sebab pemilihan jurusan yang bertolak belakang dengan jurusan yang ia inginkan. Tetapi, Rinda berkata bahwa keputusannya untuk lintas jurusan telah ia pertimbangkan setelah pematangan yang diberi oleh BK. Ia juga mengatakan alasan ia ingin menjadi bagian dari FH UGM ialah bahwa ia merupakan tipikal orang yang tidak suka bila segala sesuatu tidak dibagi dengan rata. Karena hal itu, ia mulai melihat segala sesuatu dari perspektif hukum, seperti konten TikTok, konten X (Twitter), dan konten dari website-website yang ia lihat. Setidaknya, tambahnya, dirinya paham apa yang harus ditegakkan di negaranya dan ia bisa ikut bersuara memberi keadilan bagi orang lain.
Menurut Rinda, mengembangkan diri diluar sisi akademis itu sangatlah penting. Karena ketika kita sudah memasuki dunia luar kita tidak hanya menghadapi orang cerdas, tetapi mereka memiliki stamina yang kuat dan taktik yang hebat. Hal itu sudah Rinda terapkan ketika ia menjadi perwakilan dari Kota Surabaya untuk Duta Mahameru Lantas Provinsi Jawa Timur. Maka dari itu, kita juga harus mengembangkan soft skill yang kita miliki agar bisa berbaur dengan orang-orang baru di lingkungan yang baru.
Rinda juga memiliki pengalaman dalam berorganisasi. Ketika ia menginjak kelas 10, ia sudah menjabat sebagai wakil ketua OSIS dan wakil ketua MPK ketika ia berada di kelas 11. Alasan ia memutuskan untuk mengikuti OSIS karena ia suka menyibukkan diri. Tetapi, tambahnya, ia menyukai kesibukan yang dapat memberi manfaat baginya.
Selain bersekolah seperti siswi pada umumnya, Rinda kadangkala bermain alat musik gitar ketika ia bosan. Ia juga menambahkan bahwa ketika ia terlalu bersantai, ia akan belajar agar dirinya tidak terlalu membuang waktu. Jikalau akhir pekan sudah tiba, Rinda akan pergi jogging pagi mengitari perumahan bersama teman-temannya.
Kegiatan lain yang ia rutin lakukan setiap hari ialah menulis diary. Rinda memulai menulis diary sejak dirinya beranjak ke kelas 12. Menurutnya, memori-memori di kelas 12 pasti akan sangat bermakna dan menyisakan kenangan tersendiri ketika lulus nanti, jadi ia memutuskan untuk menulis kesehariannya di diary untuk menyimpan memori berharga itu.
Prinsip yang dipegang oleh Rinda adalah setiap jalan punya arah tujuan. “Setiap jalan punya arah tujuan, maka ketika mencoba harus tau tujuannya apa dan kemana biar hasilnya juga bermanfaat untuk saat ini sampai saat nanti,” terangnya. (Fra)